Arsuf, Kekalahan yang Tak Disangka Saladin dalam Sejarah Perang Salib

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 12 Juni 2023 | 19:00 WIB
Pertempuran Arsuf adalah babak paling menentukan dalam sejarah Perang Salib Ketiga. Saladin tidak menyangkan formasinya bisa dipatahkan oleh tentara salib.
Pertempuran Arsuf adalah babak paling menentukan dalam sejarah Perang Salib Ketiga. Saladin tidak menyangkan formasinya bisa dipatahkan oleh tentara salib. (Eloi Firmin Feron)

Melalui formasi ini, Saladin hendak melancarkan serangan yang dapat mengganggu rombongan tentara salib, sambil pura-pura mundur. Andaikan tentara salib berhasil termakan taktik ini, formasinya akan patah. Lalu, sebagian besar tentara Saladin akan maju menyerang dan mengusir tentara salib ke laut.

Pasukan Ayyubiyah punya keunggulan: kecepatan. Dalam sejarah Perang Salib, pasukan Saladin lebih banyak menunggangi kuda. Berbeda dengan Richard I yang sangat bergantung pada infanteri dan kereta bagasinya.

Richard I dan pasukannya kembali bergerak pada 6 September. Selama perjalanan menuju ke selatan, Richard I memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi bertahan. Formasinya terdiri dari Kesatria Templar paling depan, pasukan tambahan di tengah, dan Kesatria Hospitalaria di belakang. Armada mereka pelan-pelan mengikuti dari laut.

Serangan yang tidak disangka Saladin

Rombongan tentara salib pun melintasi separuh hutan Arsuf dengan berkonflik dengan tentara Ayyubiyah. Mereka memutuskan untuk berkemah di hutan dengan rawa-rawa yang terbentang dari pedalaman ke muara sungai Nahr-el-Falaik sebagai pelindung mereka.

Tampang peta Pertempuran Arsuf, mempertemukan kekuatan tentara salib yang dipimpin Richard I dan tentara Ayyubiyah yang dipimpin Saladin. Pertempuran ini yang paling menegangkan dalam sejarah Perang Salib.
Tampang peta Pertempuran Arsuf, mempertemukan kekuatan tentara salib yang dipimpin Richard I dan tentara Ayyubiyah yang dipimpin Saladin. Pertempuran ini yang paling menegangkan dalam sejarah Perang Salib. (Stanley Lane-Poole)

Pertempuran Arsuf pun dimulai dalam babak sejarah Perang Salib pada pagi hari. Tentara salib menjadi sasaran serangan tabrak lari Kekaisaran Ayyubiyah berkuda. Dengan keras, komando memerintahkan mereka untuk mempertahankan formasi, walau sebenarnya membuatnya lebih kritis di medan pertempuran.

Tentara salib terus berusaha maju. Saladin menyadari bahwa upaya serangan tabrak lari ini tidak berhasil, sehingga memfokuskan pada serangan di sisi belakang tentara Salib. Pasukan Ayyubiyah pun semakin menekan bagian Hospitalaria tentara salib.

Pasukan Richard I membalas dengan panah dan tombak dan mulai membalas serangan musuh terus-menerus. Sejarah Perang Salib mencatat, Garnier de Nablus menyarankan agar segera melakukan serangan balik. Richard  I menolak, karena yang penting adalah mempertahankan posisi agar tidak kacau balau.

Zirah tentara salib tebal dan kuat, membuat pasukan Ayyubiyah kesulitan melukainya. Saladin kerepotan dalam pertempuran besar dalam sejarah Perang Salib ini. (Gustave Doré)

Kemampuan bertahan tentara salib ternyata membuat pasukan Saladin lelah. Pasukan inti Richard I pun memasuki Arsuf, sementara bagian belakang terus bertempur sambil berbaris mundur. Ini menjadi peluang bagi Saladin untuk menyerang jika formasinya terpatahkan.

Garnier de Nablus akhirnya berpaling dari Richard I dan segera melakukan penyerangan. Pasukan yang dipimpin Nablus berhasil mematahkan formasi Saladin—sebuah langkah mengejutkan bagi Saladin. Mereka memukul mundur sayap kanan Kekaisaran Ayyubiyah.