Jadi Tuan Rumah Festival Lestari 5, Kabupaten Sigi Siap Perkenalkan Berbagai Komoditas Unggulan

By Fathia Yasmine, Jumat, 9 Juni 2023 | 17:17 WIB
Konferensi pers menjelang Festival Lestari V yang akan diadakan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta (kedua dari kanan, berkacamata) berharap festival tersebut bisa mendorong investasi di Sigi sembari mempertahankan kelestarian alam. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Kabupaten Sigi resmi menjadi tuan rumah Festival Lestari 5 yang akan terselenggara pada 23-25 Juni 2023.

Festival Lestari merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) sejak 2018. Kabupaten Sigi adalah salah satu dari anggota dari asosiasi kolaborasi lintas pemerintah daerah tersebut.

Terdapat lima agenda kegiatan yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi. Pertama, Telusur Rasa Lestari (Sustainable Culinary Journey) untuk menggali kembali cerita dan sejarah menu lokal di Kabupaten Sigi.

Kegiatan ini diselenggarakan bersama mitra LTKL seperti, Kaum Restaurant, Cork and Screw Restaurant, Nasi Peda Pelangi, Masak TV, Parti Gastronomi, dan Kang Duren.

Baca Juga: Senja di Sigi, Mencicipi Kopi Pipikoro yang Ditanam Secara Sadar Lingkungan

Kedua, Telusur Wisata dan Budaya Lestari untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Lindu. Ketiga, Telusur Alam Lestari untuk mengunjungi Hutan Ranjuri, salah satu hutan purba yang ada di Sulawesi Tengah yang lokasinya tak jauh dari Kota Palu.

Keempat, Petualang Lestari yang akan memperkenalkan olahraga paralayang di Bukit Wayu. Sebagai informasi, Bukit Wayu merupakan salah satu titik terbaik untuk olahraga paralayang di Indonesia dan ASEAN.

Kelima, Telusur Komoditas Lestari. Bupati Kabupaten Sigi Mohamad Irwan Lapatta mengatakan, Pemkab Sigi nantinya akan mengajak pengunjung Festival Lestari 5 untuk menengok kebun kakao di Desa Omu, budidaya bambu di Desa Salua, dan sereh wangi, vanili, dan pengembangan palmarosa di Desa Pulu.

Tak hanya itu, ia juga berencana untuk memperkenalkan kopi jenis arabika dan robusta yang dikenal sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Sigi. Biji kopi arabika umumnya bisa ditemukan di wilayah Marawola Barat, sementara kopi robusta tumbuh subur di wilayah Palolo.

Baca Juga: Memperkenalkan Investasi Berbasis Alam Lewat Festival Lestari V 

“Masyarakat Sigi sangat familiar dengan tanaman kopi, khususnya mereka yang tinggal di Palolo, Kulawi, Gumbala, dan Pipikoro. Mereka sudah bercocok tanam turun temurun sejak zaman Belanda,” ungkap Irwan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (08/06/2023).

Salah satu rekomendasi produk kopi yang wajib dicicipi menurutnya adalah kopi Pipikoro. Para petani di Pipikoro memetik biji kopi dalam keadaan hijau sehingga hasil olahannya mempunyai warna seragam dan aroma khas.

“Kopi Pipikoro punya cita rasa wangi dan aroma yang khas. Para petani selalu menggunakan pupuk yang berasal dari alam, sehingga hasil panen dan lahannya bebas dari paparan zat kimia,” jelasnya.

Selain kopi, komoditas lain yang akan diperkenalkan adalah bawang yang merupakan komoditas unggulan dari kawasan Lembah Palu, Kecamatan Sigi Biromaru. Menurutnya, bawang yang berasal dari daerah ini memiliki cita rasa istimewa, terutama ketika sudah diproses menjadi bawang goreng.

Baca Juga: Memuliakan San Domenico, Tradisi Aneh Sambut Musim Semi dengan Ular

“Untuk membuat bawang goreng bertekstur tipis dan renyah, pelaku UMKM terbiasa menggunakan bawang yang baru dipanen dengan bentuk bulat sempurna agar cita rasanya terjaga,” ungkap Irwan.

Komoditas lain yang menurutnya tak kalah unggul adalah Modified Cassava Flour (Mocaf). Produk ini merupakan hasil modifikasi dari tepung singkong yang proses pembuatannya dilakukan dengan metode fermentasi.

“Ada juga Mocaf, semacam tepung yang sudah diolah. Produk ini cocok dikonsumsi oleh mereka yang alergi gluten,” pungkasnya.

Tak hanya kegiatan berbasis lestari, agenda juga akan diramaikan dengan bincang komunitas yang melibatkan Generasi Lestari dan Pijar Foundation. Bincang-bincang ini diharapkan menjadi jembatan inovasi dan kearifan lokal Kabupaten Sigi yang dilakukan oleh generasi muda.