Sejarah Kelam Karamnya Kapal Van Imhoff, Kejahatan Perang di Sumatra

By Galih Pranata, Sabtu, 10 Juni 2023 | 17:00 WIB
Orang-orang Eropa yang diduga bersekutu dengan simpatisan Nazi Jerman, ditahan di Ngawi, Jawa. Mereka jadi korban dari sejarah kelam karamnya kapal Van Imhoff. (KITLV)

Para interniran Jerman yang dikungkung di dalam dek kapal dibiarkan begitu saja. Mereka ditinggalkan oleh orang-orang Belanda, dibiarkan mati konyol. Hal ini yang kemudian membuat Belanda dicap melakukan kejahatan perang.

Segalanya tampak sangat suram bagi orang Jerman. Beberapa menjadi frustasi. Ketika menemukan minuman keras di kapal, mereka memilih untuk meneguknya hingga mabuk berat. Beberapa gantung diri atau memotong pergelangan tangan mereka. 

Seorang dokter Jerman yang frustasi, meminum veronal (tablet tidur) sampai overdosis dan meninggal. Menjelang sore, lebih dari lima jam setelah kru dan detasemen keamanan mencari perlindungan, Van Imhoff menghilang, jatuh ke dasar laut.

Beruntungnya, satu komandan dari interniran Jerman ditinggalkan sebuah kunci. Inilah yang membuat para tahanan Jerman bisa keluar dari lambung kapal dan menyelamatkan diri. Sayangnya, tidak ada lagi sekoci tersisa.

Kapal segera karam, pelan-pelan terus terbenam segera dilahap deburan ombak. Seluruh perbendaharaan kapal yang memberatkan, dilemparkan ke laut, meski sia-sia. Kapal Van Imhoff kepalang rusak.

Mereka akhirnya menemukan satu kapal kerja (werkboot) dan beberapa rakit yang bisa digunakan untuk tetap mengapung dan menepi. Nahasnya, beberapa kapal yang melintas tak mau mengangkut para korban.

Werkboot dan dua rakit yang kepayahan itu terjebak dalam hujan deras. Saat cuaca cerah, salah satu rakit menghilang. Ada kemarahan di atas kapal kerja dengan orang-orang di rakit yang tersisa.

Beberapa orang Belanda yang turut dalam werkboot menolak untuk ikut mendayung, sehingga sekoci bergerak sangat lambat. Beruntung bantuan segera datang.

Pada 22 Januari 1942 atau tiga hari berselang, sebuah kapal penyelamat besar berhasil mengevakuasi 36 orang Jerman yang masih hidup. Mereka dibawa ke Pulau Nias dan menepi di pesisir pantai.

Sejumlah interniran yang frustasi langung menggantung dirinya karena tak tahan menderita. Baru sekitar 2 hari kemudian, pertolongan datang. Seluruh interniran Jerman yang selamat akhirnya di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

Kapal van Imhoff di perairan Hindia Belanda sekitar tahun 1920. (de Volkskrant)

Catatan sejarah kelam dari peristiwa tenggelamnya Kapal van Imhoff menjadi kisah buruk hubungan para interniran Jerman dengan orang-orang Belanda di Hindia Belanda. Mereka menyebut Belanda telah melakukan kejahatan perang.