Valknut, Simbol Kultus Kematian yang Jadi Misteri di Mitologi Nordik

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 18 Juni 2023 | 11:00 WIB
Batu Norse Lärbro Tängelgårda, menunjukkan Odin dan dua representasi dari bentuk tricursal dari Valknut dalam mitologi Nordik. (Public domain)

Odin memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir untuk mengikat dan melepaskan ikatan, dan dengan demikian mengendalikan pikiran orang. Valknut dikatakan sebagai simbol dari sihir tersebut.

Perdukunan dan sihir Norse kafir, juga disebut Seidr umumnya hanya dilakukan oleh wanita. Pria yang mengikuti praktik tersebut dianiaya karena hal-hal tersebut bertentangan dengan norma sosial Jerman saat itu.

Para pengikut perempuan secara kolektif akan berdoa, melantunkan, dan kesurupan selama ritual. Dikutip Ancient Origins, ritual tersebut memasukkan penggunaan energi dan rangsangan seksual yaitu sihir seks.

Seperti yang dikatakan oleh sejarawan H.R. Ellis Davidson: “Odin memiliki kekuatan untuk mengikat pikiran, sehingga manusia menjadi tidak berdaya dalam pertempuran, dan dia juga dapat melonggarkan ketakutan dan ketegangan dengan hadiah berupa kegilaan perang, mabuk-mabukan, dan inspirasi", dikutip dalam McCoy, The Valknut. Menurutnya, Valknut berfungsi sebagai ekspresi simbolik dari ide tersebut.

Valknut juga dikatakan terkait dengan hati Hrungnir, disebutkan dalam Prosa Edda Snorri Sturluson. Hrungnir adalah raksasa dan roh malam, musim dingin, kegelapan, dan kuburan. Dia memiliki hati yang terbuat dari batu yang memiliki tiga sudut runcing. Namun, karena deskripsi visualnya tidak terlalu detail, ini bukanlah tampilan paling populer dari sumber Valknut.

Tiga segitiga dan sembilan titik Valknut dikatakan melambangkan kesuburan, kelahiran kembali, dan reinkarnasi, dan segitiga yang saling terkait mungkin menunjukkan hubungan antara Bumi, Hel (dewi yang menguasai dunia bawah, Helheim) dan surga.

Simbol Valknut sebanding dengan simbol bertanduk tiga yang ditemukan di Batu Snoldelev, sebuah batu rune dari abad ke-9 yang awalnya ditemukan di Snoldelev, Denmark. Batu itu juga memiliki lambang swastika di atasnya, yang merupakan lambang umum pada masa itu. Nazi, yang kemudian mengadopsi simbol tersebut, percaya bahwa mereka adalah keturunan Viking. 

Simbol swastika sebenarnya sudah ada sejak 11.000 tahun lalu dan sebelumnya telah digunakan oleh umat Hindu, Budha, dan Jain. Dalam mitologi Nordik, swastika tampaknya mewakili Odin yang bergerak melintasi seluruh dunia sebagai piringan terbang. Sumber lain menyatakan itu berarti berkah atau keberuntungan dalam agama Nordik, membawa mereka yang membawa simbol dari keadaan kacau ke keadaan tertib dan kuat.