Beberapa tahun kemudian, Lan Yu terbukti benar; namun, Zhu Biao tidak percaya bahwa adik laki-lakinya yang baik hati akan melakukan hal seperti itu.
Zhu Biao adalah anak yang sopan dan setia yang dicintai oleh orang tuanya yang luar biasa dan putra mahkota yang brilian dan sangat dihormati yang mendapat dukungan dari semua orang. Dia akan menjadi kaisar yang sempurna dari Kekaisaran Ming.
Kepergian Putra Mahkota dan Dilema Lan Yu
Sayangnya, putra mahkota Zhu Biao meninggal karena sakit ketika dia baru berusia 36 tahun.
Setelah lama berduka dan pertimbangan serius, Kaisar Zhu Yuanzhang memutuskan untuk mencalonkan cucunya Zhu Yunwen, putra tertua Zhu Biao, sebagai putra mahkota yang baru.
Kaisar Zhu Yuanzhang tidak pernah meragukan kesetiaan Lan Yu kepada Zhu Biao; namun, kesetiaannya kepada Yunwen, tidak ada yang bisa memastikan.
Putra pertama Zhu Biao meninggal sangat muda; Zhu Yunwen, putra tertua keduanya, dilahirkan oleh selir lain, bukan keponakan Lan Yu.
Hal itu berarti Lan Yu tidak pernah dekat dengan pewaris muda Zhu Yunwen ini. Namun, satu-satunya putri Lan Yu adalah ratu Raja Shu, putra kesebelas Kaisar Zhu Yuanzhang.
Kebanggaan dan Kesombongan Lan Yu
Lan Yu memiliki bakat militernya yang luar biasa. Namun, ia dikenal tidak peduli terhadap ahli waris baru. Aspek lainnya, kedekatannya dengan Raja Shu.
Kepribadian Lan Yu merupakan alasan penting yang membuat Kaisar Zhu Yuanzhang menganggapnya sebagai ancaman besar bagi pemerintahan Zhu Yunwen di masa depan.
Lan Yu menduduki tanah secara ilegal dan dengan marah mengusir pejabat yang dikirim untuk menyelidikinya.