Operasi Terkonyol & Mubazir dalam Sejarah Perang Dunia Kedua di Eropa

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 15 Juni 2023 | 12:00 WIB
Warga Leningrad harus mempertahankan kota dari Nazi Jerman. Mereka menjadi tumbal keegoisan Joseph Stalin dan Adolf Hitler dalam sejarah Perang Dunia II. (Boris Kudoyarov/RIA Novosti archive)

Kenyataannya, dalam narasi sejarah Perang Dunia II, Hitler tidak memikirkan itu. Dia lebih berambisi dengan mengarahkan tentaranya ke Leningrad, sehingga banyak tentara yang seharusnya berhadapan dengan Uni Soviet gugur terlebih dahulu dalam pengepungan.

Untuk mewujudkan kemenangan, Nazi Jerman mengerahkan pesawat tempurnya. Ada 75.000 bom yang dijatuhkan di Leningrad, membuat 2,5 juta warga sipil terjebak.

Banyak di antara warga sipil kelaparan karena akses Leningrad telah terputus. Sementara ke kota Uni Soviet hanya menuju arah timur laut, melalui Danau Ladoga yang membeku.

Tahun 1944, Uni Soviet mengerahkan tentara merah ke Leningrad. Akses mudah kembali karena jalur kereta khusus ke sana telah dibangun dengan mengalihkan sumber daya yang sangat besar. Tentara merah yang datang sebesar 1,25 juta orang dengan 1.600-an tank untuk mengakhiri pengepungan.

Dua anak kecil mempersiapkan senjata dalam Pengepungan Leningrad 1943. Dalam sejarah Perang Dunia II, Stalin memerintahkan warga kota untuk menangkal Jerman. (Sergey Strunnikov )

Mereka berhasil merebut kembali Leningrad, tetapi seberapa pantas untuk merebut kota tersebut dengan menghambur-hamburkan sumber daya? Pengepungan yang dilakukan Nazi Jerman memakan 800 ribu nyawa.

Usaha ini dipandang sebagai cara pemborosan dan kebodohan Stalin. Di sisi lain, Hitler juga terbukti boros dan bodohnya karena membuat kota Leningrad terlepas kembali, seolah usaha sebelumnya sia-sia, dan semestinya tidak mengarahkan pasukannya ke sana.

Operasi Jubilee

Sebelum D-Day di Normandia, Prancis, Sekutu berusaha untuk bisa mendarat di daratan utama Eropa. Namun, serangan mereka justru dilakukan dengan operasi yang sia-sia dalam sejarah Perang Dunia II.

Operasi ini terjadi pada musim panas 1942 ketika AS dan Inggris berada di tekanan besar untuk "membuka front kedua di Eropa".

Kondisi ini disebabkan Nazi Jerman semakin ke barat, sebab di timur, Uni Soviet, di bawah Joseph Stalin, menekan. Untuk menggempur barat, Nazi Jerman mengumpulkan dayanya, termasuk yang beroperasi di timur.

Kondisi ini runyam bagi Inggris, karena harus menyerang Prancis. Masalahnya, sumber daya Sekutu sangat minim, sehingga invasi yang berhasil bisa gagal.