Surat Kuno Ungkap Cara Shogun Mengatur Samurai di Kekaisaran Jepang

By Utomo Priyambodo, Rabu, 14 Juni 2023 | 08:00 WIB
Surat kuno mengungkap bagaimana Shogun atau Keshogunan Tokugawa mengatur para samurai dan warga lainnya demi ketertiban dan perdamaian di Kekaisaran Jepang periode Edo. (Professor Tsuguharu Inaba / Kumamoto University)

Nationalgeographic.co.id—Surat-surat kuno bisa menjadi cara untuk memahami hal-hal yang masih menjadi misteri atau sebagai bukti baru sejarah. Termasuk juga mengenai sejarah Kekaisaran Jepang dan cara shogun mengatur para samura dan menjaga ketertiban dan perdamaian di sana.

Sebuah surat kuno telah ditemukan yang berasal dari Edo Jepang abad ke-17. Surat ini menawarkan wawasan baru kepada para peneliti tentang kondisi Kekaisaran Jepang dan pengaturan samurai pada periode Edo Jepang (1603-1868 Masehi) setelah periode perang saudara yang panjang.

Surat itu mencatat kode etik pengikut samurai selama proyek pembangunan nasional.

Penemuan langka ini menjelaskan bagaimana Keshogunan Tokugawa mampu menjaga perdamaian dan ketertiban di Edo Jepang dan ke dalam kehidupan kelas samurai pada periode ini.

Dokumen luar biasa itu ditemukan oleh Profesor Tsuguharu Inaba yang merupakan bagian dari tim Eiseibunko Research Center di Kumamoto University. Dia menemukannya di antara koleksi yang disimpan di universitas itu.

Dikutip dari Ancient Origins, dokumen tersebut dikeluarkan oleh kepala klan Hosokawa, Tadaoki Hosokawa, pada tahun 1608 Masehi. Hosokawa adalah klan daimyo yang kuat dari domain Kokura di tempat yang sekarang disebut Kyushu.

Surat itu menetapkan bagaimana para bawahan penguasa harus berperilaku saat terlibat dalam rekonstruksi Kastil Sunpu, yang terletak sedikit di barat daya Tokyo modern (sebelumnya dikenal sebagai Edo).

Membangun Kembali Kastil Sunpu

Pembangunan kembali Kastil Sunpu dianggap sangat strategis bagi Kekaisaran Jepang. Kumamoto Univeristy menyebutnya sebagai “proyek nasional pada periode awal Edo”.

Kastil Jepang itu telah rusak parah akibat kebakaran pada tahun 1607 M dan sang shogun, Ieyasu Tokugawa (1543-1616), memerintahkan agar kastil itu dipulihkan dan juga diperluas.

Tokugawa yang berlaku sebagai penguasa militer atau shogun Jepang memerintahkan tiga klan daimyo besar yang berbeda untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut. Menurut Eurekalert, Kastil Sunpu adalah "basis penting bagi Keshogunan Edo".

Proyek nasional ini juga memiliki dimensi politik. Eurekalert melaporkan bahwa “Dipercaya secara umum bahwa proyek nasional ini mencegah klan mengumpulkan kekayaan dengan memaksa mereka mengirimkan material dan manusia.”