Misteri Hilangnya Honjo Masamune, Pedang Samurai Kekaisaran Jepang

By Utomo Priyambodo, Rabu, 14 Juni 2023 | 13:00 WIB
Salah satu pedang buatan Masamune kini tersimpan di Museum der Stadt Steyr di Austria. Adapun pedang Honjo Masamune yang terkenal dalam sejarah samurai Kekaisaran Jepang masih hilang atau tak diketahui keberadaaannya. (Christoph Waghubinger/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.idHonjo Masamune adalah pedang yang ditempa oleh pembuat pedang terkenal Jepang, Goro Nyudo Masamune. Pedang samurai ini merupakan salah satu pedang paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Jepang, bahkan pernah menjadi salah satu harta nasional Jepang.

Namun, setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, pedang samurai yang terkenal ini menghilang. Keberadaannya tetap menjadi misteri, bahkan hingga hari ini.

Kisah Masamune dan Muramasa

Masamune sering dianggap sebagai salah satu pembuat pedang terhebat di Jepang. Meskipun tidak diketahui kapan tepatnya pembuat pedang itu hidup dan mati, diyakini secara tradisional bahwa dia membuat sebagian besar pedangnya selama akhir abad ke-13 M dan awal abad berikutnya.

Karakter Masamune paling baik dilihat dalam cerita Masamune dan Muramasa. Kisah ini, yang sangat tidak mungkin benar-benar terjadi, adalah tentang persaingan antara dua pembuat pedang untuk menentukan siapa di antara mereka yang merupakan pembuat pedang yang lebih hebat.

Ada banyak versi dari kisah ini, meskipun semuanya menunjuk pada karakter Masamune yang lebih berbudi luhur dan ciptaannya. Dalam satu cerita, pedang yang telah selesai, digantung di atas sungai untuk menguji kualitasnya. Pedang Muramasa mengiris semua yang bersentuhan dengannya.

Sebaliknya, pedang Masamune hanya memotong daun yang mengambang. Makhluk hidup malah diusir darinya.

Ketika Muramasa mengamati ini, dia percaya bahwa pedang Masamune tidak cukup tajam, dan berpikir bahwa dia telah menang. Saat Muramasa sedang menyombongkan diri, seorang biksu pengembara maju untuk memberikan vonisnya.

Biksu ini telah mengamati persaingan antara kedua pria ini untuk sementara waktu, dan memutuskan bahwa kualitas pedang Masamune lebih tinggi daripada milik Muramasa.

Menurut biksu itu, pedang Muramasa adalah ciptaan yang jahat dan haus darah, karena pedang itu memotong segalanya tanpa pandang bulu.

Sebagai perbandingan, pedang Masamune tidak membunuh secara tidak perlu. Karena sifat pedangnya yang 'baik hati', Masamune dinyatakan sebagai pembuat pedang yang unggul.

Asal Usul Pedang Samurai Legendaris

Nama Honjo Masamune diambil dari nama seorang jenderal bernama Honjo Shigenaga. Jenderal ini hidup pada abad 16 dan 17 M dan melayani klan Uesugi di Jepang utara. Shigenaga memiliki pedang ini setelah Pertempuran Kawanakajima ke-4 pada tahun 1561.

Selama pertempuran, pedang itu menjadi milik seorang jenderal musuh, yang menantang Shigenaga untuk berduel. Dalam duel tersebut, musuh Shigenaga berhasil membelah helm samurai menjadi dua. Namun pada akhirnya, Shigenaga muncul sebagai pemenang, dan mengklaim pedang musuhnya sebagai hadiah.

Shigenaga menyimpan pedang samurai tersebut selama bertahun-tahun sebelum menjualnya ke klan Toyotomi sekitar akhir abad ke-16 M, yang merupakan penguasa Jepang saat itu. Setelah jatuhnya Toyotomi, pedang samurai diakuisisi oleh shogun baru Jepang, Tokugawa Ieyasu.

Pedang samurai menjadi harta keluarga, dan simbol Dinasti Tokugawa. Oleh karena itu, Honjo Masamune diturunkan dari satu shogun ke shogun berikutnya. Bahkan setelah jatuhnya Keshogunan Tokugawa pada tahun 1868, pedang tersebut tetap berada dalam kepemilikan keluarga tersebut.

Iemasa Tokugawa adalah salah satu pemimpin keshogunan paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Jepang. (Public Domain)

Hilang Misterius

Tercatat sekitar akhir Perang Dunia Kedua, Honjo Masamune dimiliki oleh Tokugawa Iemasa. Menyusul penyerahan Jepang, Sekutu menuntut agar semua keluarga bangsawan Jepang menyerahkan koleksi pedang mereka, mungkin sebagai suvenir perang.

Meski banyak bangsawan yang sangat marah dengan hal ini, Iemasa, yang merupakan Presiden House of Peers, memutuskan untuk memberikan contoh/tindakan yang baik sebagai suara nalar, dan menyerahkan koleksi pedang keluarganya. Koleksinya ini termasuk pedang Honjo Masamune.

Pria yang diduga menerima pedang Honjo Masamune ini adalah seorang sersan bernama 'Coldy Bimore', meski tidak ada catatan yang membuktikan keberadaannya.

Dengan demikian, nasib Honjo Masamune menjadi misteri sejak saat itu. Namun demikian, ada harapan bahwa pedang samurai yang terkenal suatu hari nanti dapat ditemukan.

Dilaporkan bahwa pada tahun 2013, sebuah pedang dibawa ke Museum Nasional Kyoto untuk dinilai. Pada tahun berikutnya, ditetapkan bahwa ini adalah salah satu pedang Masamune, khususnya yang dikenal sebagai Shimazu Masamune.

Catatan terakhir tentang keberadaan pedang ini adalah pada tahun 1862, ketika diberikan oleh Tokugawa Ishige kepada keluarga kekaisaran untuk menandai pernikahannya dengan Putri Kazunomiya. Inilah pedang Masamune pertama yang telah diidentifikasi dalam waktu sekitar 150 tahun.