Perjalanan Bocah Sunda ke Suriname dalam Catatan Sejarah Kolonial

By Galih Pranata, Sabtu, 17 Juni 2023 | 09:00 WIB
Potret Mijem Sarwi (tengah menggendong seorang anak kecil) di Paramarimbo. Ia menggendong anak dari Werner Stauder yang merupakan cicitnya. Sejarah kolonial mencatat perjalanannya ke Suriname saat masih berusia enam tahun pada 1919. (Historiek)

"Mengintip" sejarah dan perjuangan para mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Indonesia, di Suriname, terbit pada 2006, menjelaskan tentang sejarah awal migrasi orang-orang Jawa ke Suriname.

Orang-orang yang merekrut para pekerja kontrak itu (werk) akan memperoleh 80 gulden per orangnya. Oleh karenanya, mereka menjadi sangat tertarik untuk merekrut sebanyak mungkin pekerja, sehingga mereka tidak segan-segan dan tidak ragu-ragu menggunakan cara-cara yang tidak diperbolehkan.

Mereka (para TKI) dikelabui oleh werk, mereka dijanjikan akan mendapat 60 sen perhari atau dua kali lipat lebih banyak daripada yang mereka dapat di perkebunan Hindia-Belanda.

Kenyataannya, para TKI di Suriname hanya mendapatkan 40 sen perhari bagi laki-laki dan 30 sen perhari bagi pekerja wanita.