Kisah Anak Petani yang Jadi Samurai Terhebat di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 17 Juni 2023 | 13:00 WIB
Berawal dari seorang anak petani, Toyotomi Hideyoshi menjadi salah satu samurai terhebat di Kekaisaran Jepang. Ia kelak dikenal sebagai pemersatu Jepang. (Utagawa Toyonobu )

Tak lama setelah ini, Hideyoshi pun melakukan aksi balas dendam. Ia mengalahkan Mitsuhide di Pertempuran Yamazaki.

“Kematian Nobunaga membawa krisis suksesi di Klan Oda,” Mingren menambahkan. Pasalnya, anggota keluarga yang berbeda didukung oleh pengikut yang berbeda. Hideyoshi sendiri mendukung cucu Nobunaga, Oda Hidenobu. Dia bentrok dengan pengikut lain, seperti Tokugawa Ieyasu, yang mendukung putra tertua Nobunaga yang masih hidup, Oda Nobukatsu. Namun pada akhirnya, Hideyoshi menang dan Hidenobu menjadi daimyo baru Klan Oda.

Penerus Nobunaga yang sebenarnya adalah Hideyoshi. Itu karena Hidenobu hanyalah seorang anak kecil ketika dia ditunjuk sebagai kepala klannya. Salah satu saingan terbesar Hideyoshi adalah Shibata Katsuie, samurai pengikut Nobunaga lainnya.  

Musuh Hideyoshi lainnya adalah Tokugawa Ieyasu, samurai lain yang dilawan pada tahun 1584. Konflik ini berakhir dengan gencatan senjata dan aliansi bahkan dibentuk antara kedua pria tersebut.

Rencana besar Hideyoshi

Di tahun yang sama saat Katsuie dikalahkan, Hideyoshi memulai pembangunan kastel di Osaka. Ini dimaksudkan untuk melambangkan kekuatannya, serta ambisinya untuk menguasai seluruh Kekaisaran Jepang. Reunifikasi Kekaisaran Jepang ini akhirnya tercapai pada tahun 1590, setelah penghancuran Klan Hojo, yang berpusat di Edo.

Akan tetapi ambisi Hideyoshi tidak terbatas pada Kekaisaran Jepang. Dia diketahui memiliki rencana untuk membawa Korea, Tiongkok, dan bahkan India di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang. Meskipun dua kampanye militer diluncurkan melawan Korea, keduanya berakhir dengan kegagalan.

Salah satu tindakan Hideyoshi yang fenomenal adalah Perburuan Pedang. Saat itu, kelas samurai melucuti pedang para petani. Konon Hideyoshi menjelaskan bahwa pedang-pedang itu akan dilebur untuk membuat patung Buddha. Namun faktanya, perburuan pedang itu dilakukan untuk menekan pemberontakan oleh para petani yang tidak puas pada pemerintah.

Pada tahun 1598, Hideyoshi meninggal pada usia 62 tahun. Di akhir hayatnya, Hideyoshi terganggu oleh kemunduran yang dihadapi oleh pasukannya di Korea. Akan tetapi perhatian terbesarnya saat terbaring sekarat sebenarnya adalah nasib penggantinya, putranya yang berusia 5 tahun, Toyotomi Hideyori.

Hideyoshi melakukan semua yang dia bisa untuk memastikan bahwa putranya akan menggantikannya ketika dia sudah dewasa. Namun demikian, Klan Toyotomi mendekati akhir kejayaannya. Sepeninggalnya, giliran Klan Tokugawa menguasai Kekaisaran Jepang hingga Restorasi Meiji.

Setelah Restorasi Meiji, Kekaisaran Jepang memasuki Periode Meiji. Di masa itu, kelas-kelas sosial dihapuskan. Tindakan ini otomatis menghapus kelas samurai dan hak istimewanya. Secara perlahan, samurai pun menghilang dari Kekaisaran Jepang.

Samurai memang sudah menghilang dari Kekaisaran Jepang. Namun kisah Toyotomi Hideyoshi, anak petani yang menjadi samurai terhebat, terus menginspirasi orang Jepang hingga kini.