Lukisan Cadas Aborigin Ternyata Menggambarkan Kapal Perang Maluku

By Ricky Jenihansen, Minggu, 18 Juni 2023 | 17:00 WIB
Lukisan cadas yang ditemukan di sebuah gua di Australia utara. Lukisan itu mungkin menggambarkan kapal perang Maluku. (Flinders University)

Nationalgeographic.co.id—Sekitar 50 tahun yang lalu, para arkeolog menemukan lukisan cadas di sebuah gua di Australia. Lukisan cadas tersebut menggambarkan dua kapal atau perahu yang dilukis oleh suku Aborigin ratusan tahun yang lalu.

Namun, sejak pertama kali ditemukan, para arkeolog tidak mengerti apa yang dideskripsikan oleh lukisan cadas tersebut. Tapi sekarang, para arkeolog mungkin telah memecahkan misteri asal usul dua lukisan cadas tersebut.

Seperti diketahui, ratusan tahun yang lalu, di sebuah gua yang sempit, suku Aborigin, penduduk asli Australia melukis sepasang perahu.

Tapi asal-usul lukisan cadas itu telah membingungkan para arkeolog sejak penemuan karya seni tersebut sekitar 50 tahun yang lalu.

Sekarang, sebuah studi baru mungkin telah memecahkan misteri tersebut: Lukisan-lukisan tersebut kemungkinan besar menggambarkan "kapal perang Maluku" dari tempat yang sekarang disebut Indonesia, lebih tepatnya kapal perang dari Maluku.

Deskripsi tersebut mengisyaratkan bahwa mungkin telah terjadi "kekerasan fisik" antara masyarakat adat dan pengunjung dari jauh (Indonesia).

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Historical Archaeology belum lama ini. Jurnal tersebut diterbitkan dengan judul "Moluccan Fighting Craft on Australian Shores: Contact Rock Art from Awunbarna, Arnhem Land" yang bisa didapatkan secara daring.

Para arkeolog mengidentifikasi kapal-kapal itu sebagai kapal perang Maluku (yang juga dikenal sebagai Kepulauan Maluku), sebuah kepulauan di lepas pantai timur Indonesia yang terletak tepat di utara Australia.

"Hanya dua kapal perang ini yang tiba-tiba menambahkan dimensi lain ke lingkup interaksi Australia utara - bahwa Australia bukan hanya semacam tanah yang berdiri sendiri, di antah berantah dan terputus selama 65.000 tahun dari tempat lain," kata rekan penulis Daryl Wesley, seorang arkeolog dan dosen senior di University of Flinders, mengatakan kepada ABC News Australia.

Telah diketahui bahwa orang Maluku memiliki kontak dengan suku Aborigin di Australia. Namun tidak seperti seni cadas Aborigin lainnya yang menggambarkan kapal-kapal yang datang dari Maluku, termasuk perahu Macassan (perahu layar yang berasal dari Indonesia).

Lukisan-lukisan ini memiliki ciri-ciri seperti kapal perang dan "memperlihatkan bendera segitiga, panji-panji, dan hiasan haluan yang menunjukkan lambang militeri," menurut hasil penelitian itu.

"Mereka adalah kapal perang, dihiasi dengan semua panji dan bendera ini dan elemen lain yang benar-benar membedakan mereka dari kapal dagang atau penangkap ikan biasa," kata Wesley.