Tanto Samurai atau wakizashi saya biasanya menyertakan slot kedua untuk kogai. Kogai mengacu pada tusuk sate yang ujungnya tumpul.
Beberapa orang percaya bahwa kogai digunakan untuk menusuk telinga lawan setelah kepalanya dipenggal, sehingga setiap orang akan tahu siapa yang memenangkan pertempuran.
6. Kogatana dan Kozuka
Kogatana mengacu pada bilah utilitas kecil yang biasanya dibawa dalam celah kecil di dekat bagian atas tanto atau wakizashi saya (sarung). Salah satu sisinya dipoles rata, sedangkan sisi lainnya memiliki ujung yang tajam.
Alat ini juga memiliki tang kecil yang pas di dalam kozuka atau pegangan. Samurai menggunakan kogatana sebagai belati kecil atau pisau serba guna.
Mereka juga menggunakannya sebagai alternatif shuriken atau melempar pisau untuk membutakan atau mengalihkan perhatian penyerang mereka selama pertempuran.
7. Kusari-fundo
Kusari-fundo mengacu pada rantai pendek dengan pemberat baja yang dipasang di salah satu atau kedua ujungnya. Panjangnya biasanya berkisar antara 60-90 sentimeter.
Banyak orang percaya bahwa senjata multiguna ini dirancang untuk melawan teknik pedang panjang tanpa membutuhkan pedang lain. Kusari-fundo mudah dibuat dan disembunyikan.
8. Jitte
Jitte mengacu pada batang baja yang dilengkapi dengan pegangan. Alat memiliki satu atau dua kait di sepanjang tepi bilahnya.
Samurai menggunakan senjata ini untuk menangkap bilah pedang penjahat. Dengan begitu, penjahat itu akan dilucuti dan dibawa hidup-hidup.
9. Shakuhachi
Shakuhachi mengacu pada seruling bambu Jepang. Musik yang dihasilkan saat memainkan shakuhachi diasosiasikan dengan meditasi dan Buddhisme Zen. Shakuhachi yang panjang dan kokoh dapat bertindak sebagai pentungan.
10. Tobikuchi
Tobikuchi mirip dengan kapak pemadam kebakaran. Bilahnya memiliki bentuk yang mirip dengan paruh burung.
Alat ini digunakan untuk mengait dan menarik layar dan dinding. Bilah runcingnya yang tajam digunakan untuk menghancurkan ubin bundar hingga rata dan membuat pijakan di atap yang licin. Versi lengan tiangnya yang lebih panjang digunakan untuk menurunkan tiang penyangga utama sebuah bangunan.
11. Yatate
Selama era Kekaisaran Jepang atau feodal Jepang, perangkat tulis yatate atau portabel dibawa oleh samurai di tempat anak panah mereka tempat mereka juga meletakkan panah mereka. Samurai menggunakan yatate untuk menulis laporan dan surat saat mereka berada di medan perang.