Ini Sebab Mengapa Patung Romawi Kuno Banyak yang Kehilangan Kepala

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 24 Juni 2023 | 15:32 WIB
Banyak patung-patung Romawi dan Yunani ditemukan tanpa kepala. Apa sebabnya? (Engin Akyurt/Unsplah)

Dalam beberapa kasus, pencopotan kepala itu dilakukan untuk kemudahan belaka. Pembuat patung Romawi sering kali menciptakan patung dengan tubuh dan kepala yang bisa dipisah. Saat kekuatan atau popularitas kaisar berkurang, satu kepala dapat ditukar dengan yang lain. Itulah penyebabnya mengapa banyak patung-patung Kaisar Nero kehilangan kepalanya.

Dalam kasus ini, patung-patung dengan kepala yang dapat dilepas memiliki tubuh yang mengenakan jubah indah. Pematung mungkin menetapkan bahwa tangan, anggota badan, atau bagian tubuh lainnya juga dapat dilepas. Namun karena orang Romawi menganggap kepala sebagai faktor penting dalam identitas pembawa, sebagian besar patung memiliki kepala yang dapat dilepas.

Jadi jika penguasa baru yang naik takhta, pematung tinggal membuat kepala baru tanpa harus mengganti tubuh patung.

Selain itu, kita perlu memahami bagaimana patung marmer Yunani dan Romawi kuno dibuat. Saat patung marmer dibuat, sang seniman menciptakan batang tubuh dan kaki. Lalu akhirnya menempelkan lengan dan kepala ke bingkai yang ada.

Kepala dan anggota badan mereka biasanya dibuat terpisah dan diikatkan ke batang tubuh patung menggunakan pin dan pasak dari logam dan batu. Kadang-kadang, semen digunakan untuk menahan komponen yang lebih kecil di tempatnya.

Saat terjadi bencana atau vandalisme, bagian tubuh itu pun dapat dengan mudah dilepas atau dihancurkan.

Selain kepala, patung-patung kuno juga kehilangan hidungnya

Hidung yang rusak atau hilang adalah ciri umum pada patung kuno dari semua budaya kuno. Ini sama sekali bukan fitur yang terbatas pada patung dari budaya atau era tertentu. Bahkan hidung Sphinx Agung, yang berdiri di Dataran Tinggi Giza di Mesir di samping piramida besar, pun hilang.

Jika Anda pernah melihat salah satu patung ini, Anda mungkin bertanya-tanya: “Apa yang terjadi dengan hidungnya?” Sebagian orang tampaknya memiliki kesan yang salah bahwa hidung pada sebagian besar patung ini sengaja dihilangkan oleh seseorang.

Saat ini, yang paling menonjol dari Sphinx Agung Giza adalah ketiadaan hidung, seakan dirusak dengan sengaja. Siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya hidung Sphinx Agung Giza ini? (Francisco Gomes)

Memang benar bahwa beberapa patung kuno memang sengaja dirusak oleh orang-orang pada waktu yang berbeda dengan alasan yang berbeda. Misalnya, ada kepala marmer Yunani abad pertama Masehi dari dewi Aphrodite yang ditemukan di Agora Athena.

Anda dapat mengatakan bahwa kepala marmer khusus ini pada suatu saat sengaja dirusak oleh orang Kristen. Mengapa? Hal itu terjadi karena ada simbol salib terpahat pada dahi sang dewi.

Untuk sebagian besar patung kuno yang kehilangan hidung, alasan hilangnya hidung sama sekali tidak ada hubungannya dengan manusia. Sebaliknya, alasan hilangnya hidung hanya karena keausan alami yang dialami patung itu dari waktu ke waktu.

Faktanya adalah, patung kuno berusia ribuan tahun dan semuanya telah mengalami keausan alami dari waktu ke waktu. Patung-patung yang kita lihat di museum saat ini dirusak oleh waktu. Bagian pahatan yang menonjol, seperti hidung, lengan, kepala, dan pelengkap lainnya hampir selalu menjadi bagian pertama yang lepas.

Bagian lain yang terpasang dengan lebih aman, seperti kaki dan torso, umumnya cenderung tetap utuh.

Kini, beberapa museum di dunia juga berusaha untuk memasangkan kepala-kepala dengan tubuh patung. Apakah mereka berhasil?