Kisah Nelangsa dalam Sejarah Kemiskinan di Inggris dan Amerika

By Galih Pranata, Minggu, 2 Juli 2023 | 09:00 WIB
Bangsal malam pada rumah kerja di West London Union of parishes workhouse menghias kisah memprihatinkan dalam sejarah kemiskinan di Inggris dan Amerika Serikat. (Mary Evans Collection/Peter Higginbotham)

Orang miskin Massachusetts memiliki lebih dari sekadar rumah kerja untuk ditakuti: Kota juga dapat membuang orang miskin atau bahkan melelang mereka ke penawar terendah untuk dijadikan pekerja kasar ke rumah kerja.

"Jika seorang pria menganggur dan dikirim ke rumah kerja, seluruh keluarganya juga harus pergi, termasuk anak dan istrinya," tulis Shannon Quinn kepada History Collection.

Ia menulisnya dalam artikel berjudul "It Doesn’t Get Harder than the Lives of the Poorest People in History" terbitan 15 November 2022. Namun, anak-anak dipisahkan dari orang dewasa, dan dipaksa bekerja di bagian mereka sendiri.

Adegan terkenal dari lukisan karya Oliver Twist: 'Tolong, bolehkah saya minta (makanannya) lagi?' Kisah anak-anak dari keluarga miskin dalam sejarah kemiskinan di Inggris tak kalah menyedihkannya. (The British Library)

Tentu saja, yang lebih malang adalah kenyataan bahwa banyak juga di antara anak-anak itu, anak yatim piatu yang dipaksa bekerja di rumah kerja ini. Mereka hampir tidak memiliki harapan untuk melarikan diri.

Pada tahun 1839, hampir setengah dari populasi workhouses atau rumah kerja adalah anak-anak. Jika anak itu berusia di bawah 7 tahun, mereka diizinkan tinggal di bagian perempuan bersama ibunya.

Tidak hanya perihal mereka dikondisikan untuk bekerja kasar, ada hal lainnya yang lebih memprihatinkan dalam sejarah kemiskinan. "Kondisi tempat tinggal anak-anak ini sangat mengerikan," imbuh Shannon dalam artikelnya.

Pada tahun 1838, seorang dokter mengunjungi rumah kerja di Whitechapel, London, Inggris. Sang dokter melaporkan bahwa anak-anak itu kurus, pucat, dan tidak diizinkan keluar untuk mencari udara segar untuk bermain atau berolahraga.

Selain kondisi kerja mereka yang kotor dan buruk, anak-anak di rumah kerja sering menjadi korban hukuman fisik. Anak-anak menemui nasib buruknya dalam sejarah kemiskinan di Inggris maupun di Amerika Serikat.

The Poor Law Commissioners atau Komisaris Hukum bagi Orang-orang Miskin telah berupaya untuk membuat peraturan untuk melindungi anak-anak dari kekerasan fisik hingga kasus pelecehan.

Betapa nahasnya mereka dalam fakta sejarah kemiskinan yang telah tergurat. Meski sudah ditetapkan dalam aturan terbarunya untuk melindungi hak asasi anak, pada kenyataannya memukul dan menghukum fisik anak-anak masih diperbolehkan dalam keadaan tertentu.

Pada tahun 1838, sebuah surat ditulis kepada The Times dari Bath yang melaporkan kejadian ketika seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dipukuli selama tiga hari berturut-turut setelah mengeluh bahwa dia mendapat perlakuan kasar secara tidak adil.