Penemuan Situs Bangsa Kimmeria yang Hilang dalam Sejarah Turki Kuno

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 1 Juli 2023 | 08:00 WIB
Ekskavasi situs arkeologi di desa Büklükale, Turki. Situs ini menyimpan jejak bangsa Kimmeria yang hebat, tetapi terlupakan dalam sejarah Turki kuno. (IHA Photo)

Nationalgeographic.co.id―Sejarah Turki kuno dipenuhi dengan cerita tentang bangsa yang mendominasi hampir seluruh stepa benua Asia dikenal sebagai penunggang kuda yang hebat. Di antaranya yang misterius karena sedikitnya petunjuk yang mengungkapnya adalah etnis Kimmeria, nomaden berkuda asal Anatolia.

Sebuah petunjuk baru yang dilakukan oleh tim arkeolog Jepang di Kirikkale, Turki, mengungkapkan bahwa desa Buklukale adalah tempat utama bagi bangsa Kimmeria yang sedikit diketahui dalam sejarah Turki kuno. Temuannya berupa artefak menarik yang menguatkan realitas sejarah tentang mereka, sistem pertahanan, dan bagaimana cara mereka berperang.

Di desa tersebut, terdapat dua situs arkeologi yang dikenal sebagai 'kota atas' dan 'kota bawah'. Pengungkapan temuan terbaru ini diawasi oleh Kimiyoshi Matsumura, arkeolog di University of Kırşehir.

Desa Buklukale menjadi tempat penggalian arkeologis yang terus berlanjut di provinsi Kirikkale, Turki sejak tahun 2009. Pemanfaatan untuk penelitian ini diprakarsai oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki dengan mengungkap dua situs arkeologi yang dikenal sebagai 'kota atas' dan 'kota bawah'.

Menurut penelitian Matasmura, Buklukale pada masa sejarah diyakini sebagai tempat kependudukan Kimmeria paling awal di Anatolia. Hal itu diyakinkan dengan temuan berbagai artefak yang membawa pengetahuan tentang kebudayaan apa yang pernah hidup di atasnya.

Beberapa dari artefak itu adalah seseorang yang menunggangi kuda, dan benda bermotif binatang yang bernuansa kebudayaan bangsa Skithia (peradaban penunggang kuda Iran kuno yang hidup di sekitar Kakuasia, Turki, hingga Ukraina selatan).

Selain itu, ditemukan mata panah yang berasal dari era kependudukan bangsa Kimmeria. Adanya mata panah ini menunjukkan bahwa adanya pertempuran pada masa lampau antara dua kebudayaan.

"Di dalam benteng ini, kami menemukan bahan-bahan bermotif binatang milik Skithia. Selain itu, kami menemukan patung kecil seseorang menunggang kuda, yang kami yakini kemungkinan terkait dengan Kimmeria," kata Matsumura, dikutip dari Daily Sabah, 19 Juni 2023.

Mata panah yang diyakini menjadi jejak keberadaan bangsa Kimmeria yang nyaris terlupakan dalam sejarah Turki kuno. (IHA Photo)

"Kami telah mengidentifikasi pemukiman atau benteng pertama mereka di Anatolia. Dalam penggalian tahun ini di luar tembok kota, kami juga menentukan bahwa benteng yang signifikan telah dibangun. Ini akan sangat menarik. Tidak ada informasi tentang apa yang mereka lakukan di Anatolia," kata Matsumura.

Bangsa Kimmeria dalam sejarah Turki kuno, terkenal akan kehebatan militernya dalam menggempur berbagai kekuasaan sekitarnya seperti Asyur dan Urartu. Saat menyerang, tidak hanya membuat onar kota sasaran, tetapi juga menjarah. Mereka adalah penunggang kuda yang lihai, dan dapat memanah dari atas kuda.

Melansir Ancient Origins, penaklukkan bangsa Kimmeria yang paling dikenal adalah penjarahan kota Sardis. Sardis adalah ibu kota Kekaisaran Lydia di Turki yang dikuasai bangsa Kimmeria pada 644 SM. Penyerbuan ini membuat Kekaisaran Lydia pudar, sementara Kimmeria terus bergerak menuju Suriah dan berani menantang Kekaisaran Persia.

Sejarah Turki mencatat bahwa bangsa Kimmeria adalah nomaden yang sering disebut dalam teks Asyur sebagai Ga-mir atau Gi-mir-aa. Hanya sedikit yang diketahui. Sejarawan memperkirakan kuasanya bisa sampai Ukraina selatan atau sekitar Krimea hari ini. 

Hanya saja, bangsa Kimmeria di dalam sejarah Turki kuno tidak bisa membuat kelembagaan politik yang kuat di Anatolia. Mereka justru berupa serikat atau konfederasi dari berbagai suku daripada terpusat dalam negara di satu ibu kota.

Salah satu artefak dari sejarah Turki kuno yang berada di desa Büklükale yang diyakini sebagai peninggalan bangsa Kimmeria. ( Ümit ŞIRACI/Twitter)

Secara kebudayaan, hanya sedikit catatan teks yang tertulis dari sudut pandang mereka, sehingga sulit untuk memahami bentuk sosial bangsa Kimmeria.

Peradaban bangsa Kimmeria surut sekitar abad ke-6 SM. Kemunduran mereka secara bertahap, di samping munculnya kekuatan baru seperti Skithia dan Medes.

Tidak jelas bagaimana nasib bangsa Kimmeria dalam sejarah Turki kuno setelah kemerostannya. Yang jelas, situs arkeologi yang diungkap oleh Matsumura adalah tempat yang mengisahkan babak ini.

Situs ini terletak di titik strategis di sepanjang Sungai Kizilirmak, sungai terpanjang di Turki. Dalam riwayat sejarah Turki, jelas daerah ini telah dihuni sejak Zaman Perunggu Awal hingga era Ottoman.

"Penggalian masih berlangsung, tetapi yang menarik, kami telah menemukan hampir tujuh mata panah dari benteng," terang Matsumura tentang temuan di situs.

"Di antara mereka, kami menemukan beberapa yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa ada pertempuran di sini, dan anak panah ditembakkan, mengakibatkan pembengkokan panah. Ini menunjukkan bahwa selama periode itu, kemungkinan besar pada masa Kimmeria atau era berikutnya, terjadi perang di sini," jelasnya.