Seperti Apa Kehidupan di Harem Dinasti Qing Kekaisaran Tiongkok?

By Sysilia Tanhati, Senin, 3 Juli 2023 | 17:49 WIB
harem Kekaisaran Tiongkok memiliki sistem hierarki ketat yang mengatur kehidupan dan perilaku wanita di Kota Terlarang. Termasuk di era Dinasti Qing. (Sun Wen)

Nationalgeographic.co.id—Di Kekaisaran Tiongkok, struktur harem kekaisaran bervariasi antar dinasti. Pada dasarnya, harem Kekaisaran Tiongkok memiliki sistem hierarki ketat yang mengatur kehidupan dan perilaku wanita di Kota Terlarang.

Selama Dinasti Qing (1644–1912), wanita di istana biasanya dikategorikan ke dalam delapan kelas. Permaisuri berada di tingkat tertinggi hingga wanita pelayan di tingkat terendah.

Apa yang diperlukan untuk memasuki harem Kekaisaran Tiongkok di era Dinasti Qing? Seperti apa kehidupan para wanita di Kota Terlarang selama periode Dinasti Qing?

Harem Kekaisaran Tiongkok

“Di Kekaisaran Tiongkok, harem merupakan bagian penting dari pemerintahan kaisar,” tulis Ching Yee Lin di laman The Collector.

Untuk memastikan kelangsungan dinasti, harem perlu menghasilkan ahli waris laki-laki untuk dipersiapkan sebagai penerus takhta naga di masa depan.

Sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga kerajaan untuk menjelajahi seluruh Tiongkok demi mencari selir yang cocok. Para wanita itu kemudian bergabung dengan harem kekaisaran.

Pemilihan xiunu (gadis cantik) adalah proses seleksi yang ketat untuk memiliki wanita muda yang paling menonjol. Tentunya, para wanita itu belum menikah.

Mereka menjalani pemeriksaan fisik berulang-ulang, serta serangkaian tes perilaku dan kognitif. Setelah melewati proses ketat, wanita muda itu diberi kesempatan sekali seumur hidup untuk melayani kaisar sebagai selirnya.

Begitu mereka terpilih, para selir berkomitmen pada sistem hierarkis yang ketat. Mereka pun bersaing untuk mendapatkan perhatian kaisar. “Proses seleksi seperti itu konon sudah ada sejak Dinasti Jin (265–420),” tambah Lin.

Proses seleksi selir di era Dinasti Qing

Di era Dinasti Qing, proses seleksi calon selir berbeda dari dinasti sebelumnya. Kaisar Shunzhi membatasi pemilihan hanya untuk keluarga Delapan Panji, bukan mayoritas penduduk Han.

Kerangka kerja militer dan administrasi Manchuria, sistem Delapan Panji mengacu pada jaringan elite keluarga Manchuria dan Mongolia.

Melalui berbagai kepala klan dan pejabat, kekaisaran mendapatkan daftar kandidat yang memenuhi syarat. Proses seleksi dilakukan setiap 3 tahun sekali.

Didampingi oleh kepala klan dan keluarga, calon selir melapor ke Gerbang Kecakapan Ilahi di Kota Terlarang. Mereka melakukan pemeriksaan pada tanggal yang sudah ditentukan.

Sekitar 100 sampai 300 anak perempuan yang memenuhi syarat akan mengambil bagian dalam pemeriksaan awal penampilan dan sikap.

Mereka yang cocok akan mendaftar sebagai xiunu untuk menjalani proses seleksi yang lebih ketat. Hal ini termasuk tes yang mengevaluasi kemampuan intelektual, bakat, dan keterampilan dari belasan anak perempuan yang tersisa.

Akhirnya, mereka yang lolos dari ujian ini akan menghadiri seleksi terakhir di Istana Kemurnian Surgawi. Di sana kaisar dan ibu suri akan menentukan pilihan mereka. Biasanya calon yang terpilih menonjol dari segi kecantikan, kesehatan, bakat, dan yang terpenting warisan keluarga.

Hirarki dalam sistem harem di Dinasti Qing Kekaisaran Tiongkok

Secara resmi, ada delapan kelas dalam sistem harem Dinasti Qing. Permaisuri, yang memegang otoritas tertinggi di puncak, adalah satu-satunya istri utama Kaisar.

Ia diharapkan untuk mencontohkan moral Konfusius, bertanggung jawab dan menjaga keharmonisan di harem. Ia juga memainkan peran seremonial penting di istana.

Permaisuri memimpin Enam Istana Barat dan Enam Istana Timur tempat semua selir tinggal. Di bawah urutan kekuasaan, ia membawahi sekitar 13 selir kekaisaran. Para selir diberikan tempat tinggal resmi dengan enam sampai delapan orang pelayan.

Kehidupan asmara kaisar

Karena harem yang berkembang pesat merupakan indikasi kekaisaran yang kuat, istana kekaisaran bersusah payah mengatur kehidupan seks kaisar.

Catatan rinci tentang siapa yang tidur dengan kaisar setiap hari disimpan dengan cermat oleh pejabat istana. Kaisar memiliki banyak pilihan.

Biasanya para kasim akan memajang tablet kayu dengan nama selir dan disajikan di depan kaisar. Saat tablet selir tertentu dibalik oleh kaisar, itu berarti dia ingin tidur dengannya malam itu.

Selir terpilih kemudian akan mandi dan membersihkan tubuhnya. Sang selir kemudian dibungkus dengan selimut tebal dan dibawa oleh para kasim ke kamar kaisar.

Selir melepas busananya sebelum memasuki kamar kaisar. Hal ini untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa senjata apa pun yang dapat membahayakan kaisar.

Kegiatan para selir di Dinasti Qing

Apa yang dilakukan para selir bila mereka tidak menemani kaisar dalam acara resmi? Mereka memiliki banyak kegiatan yang menghibur.

Selir kekaisaran selama Dinasti Qing sering menyibukkan diri dengan bermain permainan papan seperti catur. Mereka juga menikmati pertunjukan seni.

Kegiatan khusus yang konon dinikmati oleh bangsawan Manchu adalah bermain-main di salju selama musim dingin. Para selir tidak hanya akan bermain di salju, tetapi kaisar juga ikut bersenang-senang.

Secara resmi, ada delapan kelas dalam sistem harem Dinasti Qing. Permaisuri, yang memegang otoritas tertinggi di puncak, adalah satu-satunya istri utama Kaisar. (Jiao Bingzhen)

Hobi populer lainnya di harem kekaisaran termasuk berjalan-jalan di taman, memancing, bermain ayunan, dan merawat hewan peliharaan. Pada satu titik, ada lebih dari 100 kucing dan anjing di istana kekaisaran.

Harem Kekaisaran Tiongkok juga memiliki standar tertentu dalam hal makanan. Diimpor dari berbagai tempat, makanan dengan kualitas terbaik berlimpah di dapur kekaisaran. Semua masakan dikelola oleh koki dan ahli gizi yang terampil.

Semua selir kaisar berhak menikmati makanan lezat yang disajikan. Namun jumlah dan variasinya berbeda menurut peringkat mereka di kekaisaran. Misalnya, permaisuri akan diberi 9,5 kg daging premium setiap hari, sedangkan Pelayan Kelas Dua hanya akan menerima 2,2 kg.

Dalam hal mode, orang Manchuria terkenal dengan pakaian mereka yang penuh warna dan berornamen. Kuning cerah sering menjadi warna yang diasosiasikan dengan kaisar dan permaisuri, terutama pada acara-acara resmi.

Selir berpangkat lebih tinggi lainnya akan berpakaian kuning keemasan. Diharapkan berpakaian untuk mengesankan, seorang selir kekaisaran memiliki set pakaian yang berbeda, dari pakaian seremonial, semi formal, dan kasual.

Bersaing untuk menjadi kesayangan sang kaisar

Sistem harem kekaisaran berfungsi sebagai pilar pendukung pemerintahan kaisar. Di saat yang sama, harem sering menjadi medan perang berdarah yang penuh dengan skema, kebohongan, kecemburuan, dan tragedi.

Dari bersaing untuk mendapatkan perhatian kaisar hingga menaikkan pangkat seseorang melalui reproduksi, menjadi selir kekaisaran bukanlah hal yang mudah.

Seperti halnya promosi, penurunan pangkat dan kehilangan dukungan juga merupakan kemungkinan jika seseorang melakukan kesalahan. Selama masa pemerintahan Kaisar Qianlong, beberapa selir bertemu dengan takdir ini – bahkan permaisuri sendiri.

Pada tahun 1765, Permaisuri Nara dikatakan telah melakukan kecerobohan besar dengan memotong rambutnya. Memotong rambut merupakan tindakan yang terkait dengan berkabung menurut tradisi Manchu.

Marah, Kaisar Qianlong melakukan upaya yang disengaja untuk melucuti otoritasnya dan mencabut hak istimewanya.

Pada 1778, selir lain, Madame Wang, juga diturunkan pangkatnya setelah seorang pelayan istana meninggal karena luka-luka. Konon luka itu diperoleh dari pemukulan hebat yang dia perintahkan.

Memasuki harem Kekaisaran Tiongkok, apakah kenyamanannya sebanding dengan segala perjuangan dan risikonya?