Penelitian Baru: Perubahan Iklim Menyusutkan Ukuran Otak Manusia

By Ricky Jenihansen, Selasa, 4 Juli 2023 | 21:28 WIB
Fosil manusia. Penelitian baru menunjukkan ukuran otak manusia menyusut karena perubahan iklim. (Manuel Will)

"Kami tahu otak telah tumbuh lintas spesies selama beberapa juta tahun terakhir, tetapi kami hanya tahu sedikit tentang tren makroevolusi lainnya."

Stibel memperoleh data tentang ukuran tengkorak dari sepuluh sumber terbitan terpisah, dengan total 373 pengukuran dari 298 tulang manusia selama 50.000 tahun.

Dia memasukkan perkiraan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan wilayah geografis dan jenis kelamin untuk memperkirakan ukuran otak.

Fosil-fosil manusia tersebut dikelompokkan berdasarkan berapa lama mereka hidup.

Stibel kemudian melakukan penelitiannya menggunakan empat rentang usia fosil manusia yang berbeda.

Rentang usia tersebut yaitu 100 tahun, 5.000 tahun, 10.000 tahun, dan 15.000 tahun untuk membantu menjelaskan kesalahan penanggalan.

Kemudian dia membandingkan ukuran otak dengan empat catatan iklim, termasuk data suhu dari European Project for Ice Coring in Antarctica (EPICA) Dome C.

Inti es di EPICA Dome C memberikan pengukuran suhu permukaan yang akurat selama lebih dari 800.000 tahun.

Dalam 50.000 tahun terakhir, terjadi Maksimum Glasial Terakhir, yang menyebabkan suhu rata-rata menjadi lebih dingin secara konsisten hingga akhir Pleistosen Akhir.

Sementara pada zaman Holosen,suhu rata-rata naik, membawa kita ke hari ini.

Analisis menunjukkan pola umum perubahan ukuran otak pada manusia, yang berkorelasi dengan perubahan iklim saat suhu naik dan turun.

Manusia mengalami penurunan yang cukup besar dalam ukuran otak rata-rata, sebesar lebih dari 10,7 persen, selama periode pemanasan Holosen.