Kisah Pelarian Daedalus, Si Pencipta Labirin dalam Mitologi Yunani

By Sysilia Tanhati, Rabu, 5 Juli 2023 | 20:00 WIB
Daedalus adalah sosok dari mitologi Yunani yang terkenal dengan pahatannya dan karya-karya hebat. Ia dikisahkan melarikan diri dari Raja Minos bersama putranya, Icarus. (French School/Bibliotheque des Arts Decoratifs)

Nationalgeographic.co.id—Daedalus adalah sosok dari mitologi Yunani yang terkenal dengan pahatannya dan karya-karya hebat. Sebagai arsitek, Daedalus juga menciptakan labirin Minotaur di Kreta. Bersama putranya, Icarus, ia melarikan diri dari Kreta. Akibatnya, Icarus yang bersemangat karena memiliki sayap itu pun terbang terlalu dekat dengan matahari dan tenggelam di Mediterania.

Kisah Daedalus muncul dalam karya penulis terkenal seperti Homer, Herodotus, Ovid, dan Virgil.

Asal-usul Daedalus dalam mitologi Yunani

Orang Yunani kuno mengaitkan Daedalus (juga dieja Daidalos) dengan dewa Hephaistos, perajin jenius dari Gunung Olympus. Ada kemungkinan bahwa kedua tokoh tersebut berasal dari dewa Kothar Fenisia dan Ugarit, yang juga dianggap sebagai perajin yang terampil.

Selain itu, tampaknya karya seni bernilai tinggi yang diperdagangkan oleh orang Fenisia dan mencapai Yunani, khususnya Kreta. Sehingga akhirnya memunculkan mitos tentang perajin di Timur Dekat. Kata daidalos berarti dikerjakan dengan halus dan rumit.

Perajin yang bekerja bagi Raja Minos

Dalam Iliad, Homer menyebutkan bahwa Daedalus tinggal di Knossos, Kreta. Sang arsitek merancang lantai dansa untuk putri Raja Minos, Ariadne.

Dalam mitologi Yunani, Daedalus dikisahkan menawarkan keterampilannya yang luar biasa untuk proyek-proyek lain di Kreta.

Salah satu yang paling terkenal adalah merancang banteng kayu yang digunakan istri Minos, Pasiphae. Banteng itu digunakan untuk menarik perhatian banteng yang dia sayangi.

Daedalus juga membangun istana Minos dan labirin tempat keturunan Pasiphae dan sang banteng tinggal. Keturunannya adalah Minotaur, setengah manusia-setengah banteng yang juga terkenal dalam mitologi Yunani.

Konon Daedalus juga membuat tali yang diberikan Ariadne kepada pahlawan Theseus agar dia dapat membunuh Minotaur. Setelah itu, Theseus pun bisa melarikan diri dari labirin.

Kisah Daedalus dan Icarus melarikan diri dari Kreta

“Pada kisah di mitologi Yunani, Daedalus tidak disukai Raja Minos,” tulis Mark Cartwright di laman World History Encyclopedia. Ini disebabkan karena banteng yang ia ciptakan untuk istri sang raja.

Maka, Daedalus dan putranya Icarus terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka. Agar bisa kabur, Daedalus membuat sayap sehingga keduanya bisa terbang dengan mudah dari raja yang murka.

Daedalus mengajarkan putranya mengenai cara menggunakan sayap. Agar sayapnya dapat berfungsi dengan baik, Icarus tidak boleh terbang terlalu dekat ke laut.

Kelembapan laut bisa membuat bulunya terlalu berat dan tidak berfungsi. Icarus juga tidak boleh terbang terlalu tinggi atau panas matahari juga akan merusak sayapnya.

Icarus muda, sayangnya, tidak mengindahkan nasihat ayahnya. Karena terlalu bersemangat dan memaksakan diri, ia terbang terlalu dekat dengan matahari. Panasnya matahari pun melelehkan lilin yang melekatkan sayap ke lengannya.

Akibatnya, dia jatuh ke laut dan tenggelam. Kisah Icarus dalam mitologi Yunani mengajarkan akan kebodohan ambisi yang berlebihan.

Tragedi jatuhnya Icarus diperingati dengan menamai bentangan perairan di daerah itu sebagai Laut Icaria. Ketika Hercules menyeret tubuh yang terdampar itu ke sebuah pulau, dia menamai tempat itu Icaria untuk menghormati pemuda yang tewas. Pulau itu masih menyandang namanya hingga sekarang dan terletak tepat di barat daya Samos.

Daedalus di Sisilia

Sementara itu, Daedalus berhasil sampai ke Sisilia dengan selamat. Di sana dia dirawat oleh Raja Cocalus.

Sebagai rasa terima kasih kepada Hercules, Daedalus memahat patung pahlawan. Patung itu sangat indah seperti hidup. Sayangnya, patung itu tidak bertahan lama. Ketika menemukannya, Hercules menganggapnya sebagai musuh dan menghancurkannya berkeping-keping.

Pada saat yang sama, Raja Minos tidak hanya membiarkan arsiteknya yang berbakat melarikan diri tanpa hukuman. Ia pun benar-benar mengejarnya sampai ke Sisilia.

Namun putri-putri Cocalus merebus Minos hidup-hidup di pemandian uap sebelum ia berhasil melaksanakan rencananya.

Daedalus pun terus mengambil hati Cocalus. Ia menghasilkan karya agung seperti domba jantan emas (atau sarang lebah) untuk kuil Aphrodite di Gunung Eryx. Sang arsitek juga membangun sebuah benteng di Acragas dan pemandian uap di Selinus.

Legenda Daedalus di Yunani

Dari abad ke-5 Sebelum Masehi, Athena mengeklaim artis tersebut sebagai salah satu dari mereka. Theseus dianggap telah membawanya kembali ke Athena.

Orang Yunani menggantikan Kreta sebagai tempat kelahirannya dan Sisilia sebagai tujuan akhirnya. Seluruh silsilah keluarga dirancang sehingga tokoh-tokoh seperti Socrates diklaim sebagai keturunan dari Daedalus.

Perajin itu diberi seorang keponakan, Talos, pria perunggu yang melindungi Kreta. Namun Talos akhirnya dibunuh oleh Daedalus karena iri dengan penemuan gergaji, kompas, dan roda tembikar oleh pria yang lebih muda. Pembunuhan ini menjelaskan mengapa Daedalus diasingkan ke Kreta.

Selama berabad-abad berikutnya, Daedalus dikreditkan dengan penemuan dan karya seni luar biasa yang terus meningkat. “Mulai dari patung hidup hingga pintu emas kuil Apollo yang didekorasi dengan megah di Cumae, Italia,” tambah Cartwright.

Dia bahkan dikatakan telah menemukan pose berjalan dari patung-patung Yunani awal. Pose itu membedakannya dari figur-figur Mesir sebelumnya dan agak statis.

Akhirnya, pose tersebut membuka jalan bagi pose-pose yang lebih hidup dari patung-patung Yunani selanjutnya. Bangsa Romawi bahkan menjadikan Daedalus sebagai pelindung para tukang kayu.