Sejarah Perang Salib Keempat: Penyerbuan Minor di Tanah Suci Yerusalem

By Ricky Jenihansen, Jumat, 7 Juli 2023 | 11:00 WIB
Dalam sejarah Perang Salib keempat, ada kelompok kecil yang tetap melakukan penyerbuan minor ke tanah suci Yerusalem. (Public Domain)

Beberapa tahun mendatang, Kekaisaran Bizantium memang akan didirikan kembali pada 1261 M. Meskipun demikian, Kekaisaran Bizantium saat itu merupakan bayangan dari dirinya yang dulu.

Kekaisaran Bizantium dipulihkan oleh Kekaisaran Nicea dan mengusir pendudukan Pasukan Salib. Kekaisaran Nicea adalah salah satu entitas kecil Kekaisaran Bizantium yang tersisa.

Ketika pasukan dari Kekaisaran Nicea, pusat Bizantium dalam pengasingan (1208-1261 M), merebut kembali Konstantinopel.

Kaisar Michael VIII (memerintah 1259-1282 M) kemudian dapat menempatkan kembali tahtanya di istana pendahulunya di Bizantium.

Sejarah Perang Salib Keempat adalah yang paling terkenal dan kontroversial karena menjarah gereja Bizantium. (Greek Military Photos)

Penyerbuan Minor Tanah Suci Yerusalem

Mungkin dapat dimengerti, kejatuhan Konstantinopel yang mengejutkan telah menyita hampir semua perhatian Perang Salib Keempat.

Tetapi ternyata masih ada kontingen kecil Pasukan Salib barat yang terlupakan, pasukan ini dipimpin oleh Renard II dari Dampierre.

Renaird adalah penguasa, Dampierre di Astenois dan merupakan pengikut langsung pangeran Champagne.

Renard II memang mengambil bagian dalam sejarah Perang Salib Keempat, tetapi tidak ikut dalam penjarahan Konstantinopel. Dia ditangkap di Tanah Suci oleh emir Aleppo, dan tetap di penjara selama dua puluh delapan tahun sampai dia ditebus.

Dalam catatan sejarah Perang Salib Keempat, adalah sejumlah pertentangan tentang mengapa Renard terpisah dari pasukan utama.

Alberic dari Trois-Fontaines, menulis beberapa dekade kemudian. Dia mengklaim bahwa jelang kematian Pangeran Theobald III dari Champagne, ia meminta Renard untuk memenuhi sumpahnya dengan pergi ke Tanah Suci Yerusalem.