Sebagai gantinya, ia menawarkan sejumlah besar perak dan harta. Renard kemudian bersumpah untuk memenuhi sumpah Theobald.
Pasukan Renard inilah yang kemudian tetap memenuhi tujuan awal ekspedisi dan mencapai Timur Tengah.
Renard berpisah dari Pasukan Salib utama di dekat Piacenza di Italia pada musim panas 1202.
Ia tidak pergi ke Venesia atau mengambil bagian dalam penjarahan Konstantinopel. Sebaliknya, dia dan sekelompok kecil Pasukan Salib pergi ke selatan ke Apulia dan di sana naik kapal ke Acre, ibu kota Kerajaan Yerusalem, untuk memenuhi sumpah mereka
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mereka tiba di Tanah Suci Yerusalem pada bulan April 1203 M.
Jumlah mereka hanya 300 ksatria, terlalu sedikit memang jika mempertimbangkan menyerang Yerusalem yang dibentengi dengan baik. Atau bahkan kota penting lainnya dalam hal ini.
Meski demikian, mereka diakui berhasil membantu negara-negara Kekaisaran Latin dalam melanggengkan keberadaan mereka yang genting di Timur Tengah. Ketika itu kawasan Timur Tengah didominasi oleh Peradaban Islam.
Pada bulan September 1203 M, dalam koalisi dengan Kerajaan Yerusalem yang sekarang kecil. Pasukan ini membuat penyerbuan minor. Mereka menyerang beberapa sasaran kecil di Galilea yang dikuasai Peradaban Islam.
Wabah di Acre, Palestina, telah memusnahkan setengah dari Pasukan Salib. Akan tetapi sebagai penguasa Damaskus, Al Malik al-'Adil, tampaknya berniat menghindari konfrontasi langsung.
Wilayah tertentu diserahkan ke Kerajaan Yerusalem termasuk Nazareth, Jaffa, Ramla. Kemudian sebidang tanah di dekat Sidon.