Sejarah Perang Salib Kelima: Pasukan Salib Menyasar Dinasti Ayyubiyah

By Ricky Jenihansen, Rabu, 12 Juli 2023 | 11:00 WIB
Sejarah Perang Salib kelima, pasukan Salib mengubah strategi dan menyasar Dinasi Ayyubiyah di Mesir. (History Map)

Sejarah Perang Salib keempat berakhir, tetapi tujuan untuk merebut kembali tanah suci Yerusalem dari peradaban Islam masih tetap menjadi tujuan penting.

Sejarah Perang Salib keempat adalah awal mula kehancuran kota Kristen Ortodoks terbesar di dunia. (Pariakiaki)

Sekarang Gereja Katolik Roma kembali menyerukan Perang Salib kelima pada tahun 1215 M. Sekali lagi diserukan oleh Paus Innosensius III.

Richard I dari Inggris memerintah 1189-1199 M. Selama Perang Salib Ketiga (1189-1192 M) dia telah mengusulkan gagasan untuk tidak menyerang peradaban Islam secara langsung.

Serangan bukan melalui kastil dan benteng peradaban Islam di Levant, tetapi di bagian bawah yang lebih mudah dari Kerajaan Ayyubiyah di Mesir.

Sekarang strategi itu akan diadopsi dengan harapan jika Mesir jatuh maka Yerusalem, tanpa kemungkinan penguatan dan perbekalan, akan jatuh juga.

Dinasti Ayyubiyah telah didirikan oleh Saladin (memerintah 1174-1193 M). Dinasti ini telah memerintah Mesir sampai penaklukannya oleh Mamluk pada tahun 1250 M.

Pada Perang Salib Kelima, Sultan Mesir menjadi penguasa paling senior di peradaban Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara. Ia adalah Sayef al-Din al-Adil (m. 1200-1218 M), saudara laki-laki Saladin.

Sementara gencatan senjata yang dianggap mengancam telah terjadi antara negara-negara Timur Latin. Situasi yang sama sebagaimana negara-negara Pasukan Salib di Timur Tengah dikenal.

Gencatan senjata negara-negara Timur Latin dan Ayyubiyah telah dianggap mengancam Acre. Saat itu Acre dikuasai Pasukan Salib dan wilayah sekitarnya. Benteng terakhir mereka ada di Gunung Tabor di Galilea.

Hal tersebut menjadi isu yang digunakan oleh Inosensius III untuk memulai sejarah Perang Salib kelima.

Ia menjadi isu itu sebagai percikan untuk menyalakan api semangat keagamaan di antara para pemimpin Eropa Barat.