Asal-usul Surga dari Berbagai Pandangan Agama, Benarkah Nyata?

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 16 Juli 2023 | 13:00 WIB
Asal-usul surga dalam berbagai pandangan agama berbeda. (Jeffrey Smith)

Penggambarannya mungkin seperti taman yang rimbun, pesta tanpa akhir, ketenangan, atau tempat pencerahan abadi yang suatu hari nanti bisa kita ikuti.

Kekristenan

Orang Kristen menganggap surga sebagai lokasi Tuhan dan malaikatnya. Doktrin mereka mengemukakan bahwa begitu Anda mati, Anda akan naik ke alam surga dan tetap di sana sampai kedatangan Kristus yang kedua kali.

Pengikut percaya Yesus naik ke sisi ayahnya ketika dia masih hidup, serta Maria, ibu Yesus, Henokh dan Elia.

Ketika Yesus naik, tidak ada lagi celah antara langit dan bumi. Mereka yang hidup tanpa dosa atau disucikan dari dosa-dosa mereka dapat masuk ke surga ketika mereka mati, menurut kepercayaan Kristen. 

Mesopotamia

Dalam agama Mesopotamia kuno, dikatakan ada tingkat atas, tengah, dan bawah alam semesta.

Surga dianggap sebagai alam atas. Pengikut Mesopotamia percaya bahwa kebanyakan orang akan turun ke dunia bawah dan hanya beberapa tipe heroik yang akan berhasil mencapai surga.

Yahudi

Orang-orang yang mempraktikkan Yudaisme kuno berbagi gagasan tentang pemisahan alam surga dan Bumi. Pada masa itu, orang percaya bahwa surga dibuat hanya untuk Tuhan, dan bukan untuk manusia.

Tuhan memerintah dari tahtanya di dunia atas dan memberikan instruksi kepada Musa. Orang Yahudi kuno juga memandang alam semesta sebagai dunia tiga tingkat: dunia bawah, surga, dan Bumi.

Saat kematian mereka, jiwa mereka dikirim ke dunia bawah. Keyakinan ini bergeser pada periode Hellenic ke gagasan bahwa manusia akan menikmati akhiratnya di surga surgawi.