Dunia Hewan: Mengapa Ikan Laut Dalam Terlihat Seperti Alien?

By Ricky Jenihansen, Rabu, 19 Juli 2023 | 13:00 WIB
Tidak seperti spesies lainnya di dunia hewa, ikan laut dalam terlihat seperti alien. (NOOA)

Hasil penelitian itu dipublikasikan dengan judul "Quantification of bioluminescence from the surface to the deep sea demonstrates its predominance as an ecological trait."

Beberapa ikan laut dalam, seperti hatchetfish raksasa (Argyropelecus gigas), mampu meredup dan mencerahkan cahayanya agar sesuai dengan cahaya di sekitarnya.

Ikan laut dalam dapat menggunakan bioluminesensi sebagai mekanisme penyelubungan untuk bersembunyi dari musuh potensial.

Sementara itu, ikan yang lain menggunakan kemampuan itu untuk "membantu mereka menemukan makanan, menarik pasangan, dan bertahan melawan predator," kata Edith Widder kepada Live Science.

Widder adalah seorang ahli biologi kelautan dan pendiri kelompok lingkungan Ocean Research & Conservation Society yang berbasis di Florida.

Widder telah melakukan ratusan penyelaman kapal selam untuk meneliti bioluminesensi laut dalam, dan membandingkan fenomena bawah air dengan "Malam Berbintang Van Gogh, tetapi dalam tiga dimensi."

Dalam kebanyakan kasus, pertunjukan cahaya ini adalah hasil dari reaksi kimia dalam tubuh ikan. Pancaran cahaya itu berasal dari senyawa pemancar cahaya.

Senyawa itu dikenal sebagai luciferin yang bergabung dengan enzim luciferase untuk menghasilkan foton cahaya. Mekanisme itu mirip dengan "ketika Anda mematahkan tongkat cahaya," kata Wider.

Fitur umum lainnya di laut dalam adalah kekenyelan. Kemampuan itu seperti yang dimiliki oleh blobfish atau ikan Blob (Psychrolutes marcidus) yang hidup di perairan di luar Australia dan Tasmania.

Ikan ini hidup di kedalaman antara 1.970 dan 3.940 kaki (600 dan 1.200 meter), di mana tekanannya bisa lebih dari 100 kali lipat di permukaan.

Untuk bertahan hidup dalam tekanan yang menghancurkan ini, ikan blob telah mengadaptasi tubuh yang sangat lembek, tanpa kerangka yang kuat.

Itulah mengapa ketika blobfish dibawa ke permukaan, ia mengempis, berubah menjadi makhluk seperti agar-agar dengan wajah berkerut terus-menerus.

Penampilan itulah yang membuatnya mendapatkan gelar "hewan paling jelek di dunia" pada tahun 2013.

Aneh atau biasa?Lautan menutupi lebih dari 70% planet ini, menjadikan laut dalam salah satu habitat terbesar di Bumi.

Jadi, alih-alih bertanya mengapa makhluk laut dalam terlihat begitu aneh, mungkin kita penghuni darat harus mengajukan pertanyaan yang berbeda. Apakah manusia yang berpenampilan aneh?

"Karena (laut dalam) gelap, karena dingin, karena seringkali rendah oksigen, itu seperti kebalikan dari apa yang biasa kita alami," kata McCarthy. "Akan tetapi laut adalah lingkungan terbesar di Bumi, jadi itu normal bagi mereka, tapi aneh bagi kita."