Ketika Bangsa Sparta Menunda Perang demi Merayakan Festival Carneia

By Sysilia Tanhati, Selasa, 25 Juli 2023 | 14:00 WIB
Carneia adalah salah satu festival paling penting dan sakral di Sparta untuk menghormati dewa Apollo Carneius. (Antoine-François Callet)

Carneia memiliki dampak besar pada masyarakat Sparta dan aktivitas militernya. Menurut sejarawan Thucydides, “Perayaan festival itu sangat penting bahkan memengaruhi waktu kampanye militer.”

Bangsa Sparta enggan terlibat dalam peperangan selama Carneia. Pasalnya, mereka percaya perang akan membuat Apollo tidak senang bila dilakukan saat festival tersebut.

Pengaruh Carneia melampaui Sparta dan negara bagian Dorian. Festival itu juga dirayakan di Kirene, koloni Yunani di Afrika Utara. Bahkan ritualnya memengaruhi perkembangan festival lain di dunia Yunani.

Ketika Carneia menghentikan Sparta yang akan berperang

Menurut sejarawan kuno Herodotus, ketika Persia menginvasi Yunani, Sparta sedang mempersiapkan. Di saat yang sama, Olimpiade juga sedang berlangsung.

Keduanya adalah hari paling suci dalam kalender agama Yunani. Maka, dianggap tidak sopan untuk menghentikannya dengan alasan apa pun. Bahkan saat menghadapi invasi Persia yang akan segera terjadi.

Athena pernah mengirimkan permintaan bantuan mendesak ke Sparta sebelum Pertempuran Marathon pada 490 Sebelum Masehi. Saat itu, pasukan Sparta tertunda karena festival Carneia sedang berlangsung.

Para pemimpin Sparta terikat oleh hukum agama. Mereka memutuskan bahwa mereka tidak dapat mengirim pasukan mereka ke medan perang sampai bulan purnama terbit. Bulan purnama menandai akhir dari Carneia.

Demikian pula, selama Pertempuran Thermopylae pada 480 Sebelum Masehi, Sparta juga sedang menyelenggarakan Carneia.

Mereka hanya mengirim pasukan kecil yang terdiri dari 300 prajurit, dipimpin oleh Raja Leonidas. Pasukan itu membantu negara-kota Yunani lainnya sementara pasukan utama Sparta menyelesaikan festival keagamaan penting itu.

Dalam sejarah kuno, Sparta sering dianggap sebagai salah satu kota paling tangguh dan berkuasa. Prestasi mereka dalam bertempur menjadi legenda hingga zaman modern. Selain tangguh, mereka juga setia menjalankan tradisi dan ritual untuk menghormati dewa-dewa.

Festival tersebut diselenggarakan untuk menghormati para dewa, tujuannya agar mereka terus melindungi bangsa Sparta.