Darah Uranus menetes di tanah tempat ia melahirkan tiga anak yaitu Gigantes, Erinyes, dan Meliae. Dari laut, dewi Aphrodite lahir.
Uranus mengutuk putranya dan meramalkan bahwa putra Cronus sendiri akan menggulingkannya juga. Maka siklus ketakutan, keserakahan dan tirani terus berlanjut.
Setiap Titan jantan, termasuk Cronus, bergabung dengan saudara perempuannya untuk menghasilkan keturunan.
Ketika Cronus dan istrinya, Rhea, mulai berkembang biak, ketakutan Cronus terhadap ramalan ayahnya semakin membuatnya paranoid.
Dia kehilangan kekuatannya sendiri hingga membuang saudara-saudaranya kembali ke Tartarus.
Kemudian memakan anak-anaknya sendiri. Namun, karena anak-anak itu abadi, mereka tidak dibunuh.
Ketika Rhea melahirkan anak terakhirnya, Zeus, dia tidak ingin mengalami nasib yang sama seperti anak-anaknya yang lain. Rhea berhasil menyelamatkannya melalui tipu daya.
Cronus ingin memakan Zeus juga ketika dia lahir, tetapi Rhea dengan cepat mengganti anak itu dengan batu yang dibungkus selimut. Cronus tertipu dan memakan batu yang dia pikir adalah anaknya.
Sementara itu, Rhea menyembunyikan Zeus di sebuah gua di mana dia dibesarkan oleh seekor kambing, Amalthea.
Di sana, Zeus diduga tumbuh dari bayi menjadi dewasa hanya dalam waktu satu tahun. Zeus kemudian menjadi juru minuman ayahnya, tanpa sepengetahuan Cronus.
Sama seperti Gaia, Rhea tidak akan menerima nasib buruk yang diberikan kepada anak-anaknya. Dia pun meyakinkan Zeus untuk menggulingkan ayahnya.
Zeus dan istri pertamanya, Metis, membuat campuran mustard dan anggur untuk diminum Cronus. Minuman itu membuat Cronus memuntahkan anak-anak Rhea yang lain.