Nationalgeographic.co.id—Sejarah samurai Kekaisaran Jepang telah lama memikat imajinasi orang di seluruh dunia. Kehebatan bela diri yang legendaris, kesetiaan yang tak tergoyahkan, dan kedalaman filosofis menjadikan mereka tokoh ikonik dalam sejarah.
Kehidupan seorang samurai tidak semuanya tentang pertempuran epik dan tindakan heroik di Kekaisaran Jepang. Sejak usia muda, mereka dilatih disiplin, kehormatan, dan kesempuraan dalam setiap aspek kehidupan. Seperti apa kehidupan seorang samurai di masa kecil dan remajanya?
Samurai remaja di Kekaisaran Jepang
Masa di mana seorang samurai remaja hidup akan sangat memengaruhi kehidupan dan pengalaman sehari-hari mereka.
Selama periode Kamakura dan Muromachi, samurai pada dasarnya adalah pejuang. Mereka sering menjadi bawahan penguasa yang kuat.
Samurai Kekaisaran Jepang diharapkan untuk menguasai seni perang dan siap berperang pada saat itu juga.
Para remaja dalam keluarga samurai akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengasah keterampilan bela diri mereka. Para remaja itu mempersiapkan hari ketika mereka akan bergabung dengan samurai dewasa di medan perang.
Periode Sengoku adalah masa konflik yang intens dan pergolakan sosial. Mengutip dari History Skill, “Samurai remaja selama era ini akan didorong ke dalam kekacauan perang di usia muda.”
Kehidupan sehari-hari mereka akan didominasi oleh pelatihan dan peperangan, dengan sedikit waktu untuk hal lain.
Periode Edo ditandai dengan kedamaian selama lebih dari dua abad di bawah kekuasaan Keshogunan Tokugawa. Di masa itu, kelas samurai berubah dari prajurit menjadi birokrat. Samurai remaja di era ini akan memiliki pendidikan yang lebih seimbang.
Pendidikan samurai muda di periode Edo ditekankan pada pembelajaran akademis dan budaya. Kehidupan sehari-hari mereka akan lebih terstruktur dan tidak terlalu berbahaya. Namun mereka tetap menegakkan kode etik samurai.