Selidik Hewan Peliharaan Viking: Dari Kucing hingga Beruang Kutub

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 30 Juli 2023 | 13:00 WIB
Anjing merupakan salah satu hewan yang dipelihara oleh Bangsa Viking. Anjing juga dianggap sebagai simbol status status sesorang. (Viking Style)

“Sepertinya tidak mungkin ia akan menyebut Garm dengan cara ini jika Garm adalah nama lain dari Fenrir,” kata Joshua.

Entah Garm adalah penjaga Hel atau bukan, anjing sangat erat kaitannya dengan para dewa dan alam baka. 

Hikayat-hikayat Islandia menyebutkan bahwa anjing-anjing menemani tuannya ke Valhalla setelah kematian. Anjing bertindak sebagai semacam pendamping yang membimbing jiwa dari alam kehidupan ke alam setelah kematian.

Anjing dalam Kehidupan Sehari-hari Bangsa Nordik

Seperti halnya kucing, anjing tidak hanya dihormati melalui hubungan mitologi dan sepirtual, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Anjing adalah sahabat sekaligus hewan pekerja.

Bagi para petani yang memiliki uang lebih, biasanya mereka akan memelihara anjing pemburu dan anjing penggembala. Anjing-anjing ini memiliki harga yang tidak murah serta mahal untuk dilatih dan dipelihara. Inilah yang membuatnya menjadi simbol status di antara bangsa Nordik. 

“Semakin banyak anjing yang dimiliki seseorang, semakin besar pula ia menunjukkan kekayaan dan kesuksesannya,” jelas Joshua.

Peliharaan Lain Bangsa Nordik

Beruang, elang, dan alap-alap kawah juga dipelihara sebagai hewan peliharaan. Beruang adalah hewan peliharaan yang cukup umum, tetapi elang dan alap-alap kawah hanya dipelihara oleh kaum bangsawan dan pedagang kaya, begitu pula dengan burung merak. 

Beruang cokelat diambil di habitatnya saat masih kecil dan dijinakkan sebagai peliharaan. Beruang-beruang ini kemudian dikenal sebagai "beruang rumah". Meskipun sudah dilatih, terkadang beruang-beruang ini menjadi sumber kekacauan.

Denda yang besar dikenakan pada orang-orang yang membiarkan beruang di rumah mereka lepas dan merusak properti orang lain

Tak hanya beruang cokelat, Joshua menjelaskan, beruang kutub juga menjadi salah satu hewan yang dijinakkan.

“Cendekiawan Sveinbjorn Rafnsson mencatat bagaimana permukiman Nordik di Islandia dan Greenland mampu mengekspor barang-barang berharga eksotis ke Eropa, termasuk beruang kutub,” jelasnya.

Apakah bangsa Nordik juga menjinakkan hewan liar lainnya sebagai hewan peliharaan? Jawabnya tidak diketahui. Namun menurut Joshua, “hal itu sangat mungkin terjadi.”