Tempat Penting dalam Mitologi Yunani yang Ada di Dunia Nyata

By Sysilia Tanhati, Jumat, 28 Juli 2023 | 13:18 WIB
Tidak jarang, tempat-tempat yang disebutkan di dalam mitologi Yunani itu benar-benar ada di dunia nyata. Misalnya Troya yang ada dalam Epos Yunani kuno Iliad. (Giovanni Domenico Tiepolo)

Theseus dan Minotaur adalah salah satu pasangan yang paling dikenal dalam mitologi Yunani. Minotaur adalah keturunan dari Ratu Pasiphae—istri Raja Minos dari Kreta. Ia adalah makhluk setengah manusia dan setengah banteng yang meneror orang Athena.

Malu karena istrinya melahirkan binatang yang begitu mengerikan, Minos menugaskan Daedalus untuk membangun labirin di Istana Knossos. Sang raja menempatkan Minotaur di dalamnya.

Alih-alih membunuh makhluk itu, Minos memanfaatkannya. Ia menempatkan musuh-musuhnya yang dipenjara di labirin dan memaksa mereka untuk menghadapi teror Minotaur.

Lebih dari satu milenium sebelum catatan pertama tentang Minotaur, ada peradaban Zaman Perunggu di pulau Kreta. Pada tahun 1899, setelah penemuan Istana Knossos di Kreta oleh Sir Arthur Evans, orang-orang ini diberi nama Minoa.

Istana Knossos di Kreta. (Bernard Gagnon)

Meskipun rekonstruksi situs arkeologi Evans kontroversial, situs Evans memang berada di pusat peradaban yang sangat menghormati banteng. Peradaban itu sering dianggap sebagai periode peradaban Eropa pertama.

Bangsa Minoa, dinamai dari Raja Minos, mendominasi Laut Aegea dan Mediterania dalam hal seni, ekonomi, arsitektur, dan agama. Hal ini berlangsung sejak 3000 Sebelum Masehi hingga 1100 Sebelum Masehi.

Aspek religius yang menarik dari peradaban Minoan adalah praktik lompat banteng mereka. Hingga kini, praktik itu masih dianggap misterius oleh para sejarawan. Namun yang pasti, lompat banteng dan banteng Minoa adalah ikonografi penting dalam masyarakat Minoa. Hal itu ditunjukkan oleh artefak, kuil, dan lukisan dinding mereka yang indah.

Meski keberadaan Theseus dan Raja Minos masih menjadi spekulasi, ada empat istana Minoa yang masih bisa dikunjungi hingga saat ini: Knossos, Phaistos, Malia, dan Kato Zakros.

Peramal Delfi dan Kuil Apollo dalam Mitologi Yunani

Untuk menyampaikan ramalan Apollo, Pythia atau peramal Delfi harus melakukan ritual mistis yang ekstensif. Pertama, Pythia mandi di Castalian Spring untuk menyucikan dirinya. Setelah itu, ritual diikuti dengan pengurbanan seekor kambing. Kambing digunakan untuk mengidentifikasi pertanda.

Pythia kemudian turun di bawah Kuil Apollo ke dalam ruang berasap daun barley dan laurel yang disebut adyton.

Sisa-sisa Kuil Apollo. (Helen Simonsson)

Mengambil tempat duduknya di atas kuali tertutup di pusat kuil, dia memulai transendensinya dan memanggil Apollo. Untuk mendapatkan nasihat dari Apollo dan Pythia, seseorang harus membawa persembahan cabang pohon salam, uang, dan kurban seekor domba jantan hitam.

Meskipun ada banyak peramal di seluruh Yunani, Pythia adalah yang paling terkenal dan dihormati.

Meskipun metode Pythia mungkin terdengar aneh, Pythia adalah sosok yang kuat dalam masyarakat Yunani. Semua yang bertugas menjadi peramal adalah wanita suci yang akan memegang gelar Pythia selama sisa hidup mereka. Pythia benar-benar sosok yang menarik bahkan bagi dunia kuno.

Diberikan tempat tinggal di dalam batas-batas Delfi, Pythia mengabdikan diri seumur hidupnya. Mengapa Delfi menjadi lokasi situs keagamaan yang begitu penting? Sebelum pendirian kuil yang didedikasikan untuk Apollo, situs tersebut didedikasikan untuk Gaia, dewi bumi, ibu dari semua kehidupan.

Namun, Apollo akhirnya mencuri Pythia setelah kekalahannya atas Python, pelindung Pythia dan anak Gaia. Selain itu, Delfi ditetapkan sebagai pusat dunia oleh Zeus. Bahkan ada artefak yang memperingati keputusannya di Museum Arkeologi Delfi.

Terletak di Gunung Parnassus dan menghadap ke Lembah Phocis, Kuil Apollo masih ada. Namun, sebelum mencapai Kuil Apollo, seseorang harus mengambil Jalan Suci dan melewati reruntuhan kuno.