Valkyrie: Sang Dewi Perang Berparas Cantik dalam Mitologi Nordik

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 30 Juli 2023 | 11:00 WIB
Ilustrasi Valkyrie sang Dewi medan perang dalam Mitologi Nordik.
Ilustrasi Valkyrie sang Dewi medan perang dalam Mitologi Nordik. (lifeinnorway)

Nationalgeographic.co.id – Kisah Valkyrie adalah salah satu cerita yang paling abadi dari Era Nordik. Dewi perang ini telah menjadi bagian populer dari mitologi Nordik selama berabad-abad. Dia juga telah mengilhami berbagai karya sastra dan seni hingga saat ini.

Valkyrie biasanya digambarkan sebagai wanita prajurit yang menakutkan namun berparas cantik. Dia terbang di atas medan perang dan menukik ke bawah untuk memilih prajurit yang paling berani dan paling mulia di saat kematiannya.

“Para pejuang yang terpilih ini kemudian dibawa ke Valhalla, surga bagi mereka yang meninggal dalam pertempuran, tempat mereka akan bertarung dan berpesta sampai Ragnarok,” tulis Mike Greenberg di laman Mythology Source.

Mike merupakan seorang penulis sekaligus akademisi yang telah lama jatuh cinta pada kisah-kisah mitologi di seluruh dunia.

Asal-usul Valkyrie dalam Mitologi Nordik

Valkyrie memiliki latar belakang yang kompleks. Pada umumnya dewa-dewi dalam mitologi Nordik dibagi ke dalam dua faksi; Aesir dan Vanir. Namun semua Valkyrie tidak masuk ke dalam dua faksi tersebut.

Ada salah satu dari mereka yang menempati jajaran diantara faksi Aesir dan Vanir. Namun, Mike menjelaskan, “beberapa dari mereka disebut jotnar, terkadang mereka adalah elf, dan salah satunya mungkin adalah putri Thor.”

Terdapat beberapa teks yang mengklaim ada 29 Valkyrie, dengan persona yang berbeda-beda. Dari nama-nama ini, ada kemungkinan bahwa mereka bukan karakter yang sepenuhnya berwujud. 

Sebaliknya, beberapa ahli melihat Valkyrie mirip dengan daimon Yunani yang merupakan personifikasi dari sebuah fungsi dengan sedikit kepribadian atau karakterisasi individu.

Nama-nama Valkyrie diyakini oleh banyak orang sebagai tokoh yang muncul belakangan. Beberapa ahli berpendapat bahwa nama-nama tersebut sebagian besar merupakan hasil kreativitas puitis.

Menurut ahli, Valkyrie yang asli adalah sosok yang jauh lebih mengintimidasi daripada gadis-gadis cantik seperti yang sering digambarkan.

Salah satu prasasti rahasia, misalnya, menggambarkan sesosok Valkyrie sebagai "wanita jahat" yang harus dijauhkan. Beberapa sumber juga melihat Valkyrie sebagai makhluk seperti Fury yang akan mengincar manusia untuk membalas dendam atau kedengkian.

Namun seiring berkembangnya konsep Valhala, Valkyrie berubah menjadi sosok yang dekat dengan Odin dan dijuluki sebagai “dewi Perang”.

Di Valhalla, para dewi ini juga bertindak sebagai pembawa cangkir dan pelayan wanita untuk para prajurit Einherjar. Mereka sering digambarkan dengan cangkir dan tanduk bir.

Para Valkyrie di Medan Perang

Dalam berbagai kisah, Valkyrie memainkan peran penting dalam pertempuran. Menurut Mike, “Mereka adalah ‘para pemilih yang terbunuh’."

Mereka yang bertempur dan mati dengan terhormat akan dipilih oleh para Valkyrie untuk mendapatkan tempat di Valhalla. Mereka akan bergabung dengan Einherjar, para prajurit yang bertempur dan berpesta setiap hari di aula Odin.

“Meskipun peran utama Valkyrie adalah untuk memilih siapa yang akan pergi ke Valhalla, beberapa cerita menyatakan bahwa mereka juga memiliki peran lain di medan perang,” jelas Mike.

Mike mencontohkan, dalam kisah raja heroik Helgi Hjorvardsson, sang raja bertemu dengan sesosok Valkyrie cantik bernama Svava. “Ia mengatakan bahwa, tanpa sepengetahuannya, telah melindunginya berkali-kali dalam pertempuran.”

Dalam epik lainnya, Sigurd, seorang Valkyrie ditemukan pingsan di sebuah medan perang. Ia mengaku telah diberi ramuan tidur oleh Odin sebagai hukuman karena telah membunuh seseorang yang dia inginkan untuk hidup.

Dari kisah tersebut dapat disimpulkan, bahwa Valkyrie memainkan peran yang jauh lebih besar dalam pertempuran daripada sekadar mengangkut jiwa-jiwa ke Valhalla.

“Mereka dapat melindungi dan membunuh para pejuang manusia berdasarkan keinginan Odin atau benang takdir yang telah ditentukan,” jelas Mike.

Prajurit Wanita di Nordik

Ilustrasi viking wanita. (vikingsbrand)

Gambaran populer tentang Valkyrie telah terjalin dengan tipe wanita legendaris lainnya dari Zaman Viking, yaitu gadis perisai. Meski begitu, kebenaran tentang gadis perisai Viking masih menjadi perdebatan di antara para ahli.

Namun, beberapa referensi yang dibuat dalam teks-teks Nordik memunculkan kepercayaan populer pada prajurit wanita. Dan citra Valkyrie membantu memperkuatnya.

“Beberapa pendukung gagasan bahwa wanita Zaman Viking bertempur bersama prajurit pria telah menunjuk pada kedudukan Valkyrie sebagai bukti bahwa wanita diasosiasikan dengan perang dalam budaya tersebut,” jelas Mike.

Namun, para penentang prajurit wanita di Nordik telah menunjukkan bahwa dewi-dewi prajurit perempuan dapat ditemukan dalam budaya seperti Yunani kuno. Namun mereka tidak memiliki tradisi perempuan yang berpartisipasi dalam pertempuran.

“Namun, mereka yang mempercayai keberadaan gadis perisai, kadang-kadang juga mengemukakan gagasan bahwa setidaknya gambar Valkyrie telah salah diidentifikasi,” jelas Mike.

Berdasarkan legenda Valkyrie, gambar wanita dengan alat perang biasanya diidentifikasikan sebagai dewi. “Namun, ada kemungkinan bahwa figur wanita yang memegang perisai atau tombak bisa saja mewakili karakter mitos ini di dunia nyata.”

Keberadaan prajurit wanita dalam budaya Zaman Viking telah diperdebatkan oleh para sejarawan selama bertahun-tahun. 

“Para Valkyrie telah dijadikan bukti baik untuk mendukung maupun menentang gagasan bahwa perempuan mengambil bagian dalam pertempuran dan penyerbuan budaya Viking,” jelas Mike.