Nationalgeographic.co.id—Peristiwa dan tokoh-tokoh Perang Troya begitu melegenda sehingga hampir tidak mungkin untuk mempercayai kebenarannya. Untuk ukuran dunia kuno, perang tersebut adalah perang yang melampaui batas kemampuan masa itu.
Kisah-kisah tentang para tokoh dalam cerita ini juga tak kalah hebatnya. Sebagai keturunan dewa, para pahlawan Perang Troya menunjukkan kekuatan, keberanian, dan daya tahan yang nyaris mustahil.
Berbicara Perang Troya, mungkin tidak ada pahlawan yang lebih menonjol daripada Achilles. Dikatakan, ia memiliki kemampuan yang tak terkalahkan dalam pertempuran, tubuhnya hampir sepenuhnya kebal terhadap serangan.
Begitu hebatnya kisah pahlawan Perang Troya, mungkinkah tokoh-tokoh dalam peristiwa berdarah tersebut benar-benar eksis di dunia nyata?
“Selama berabad-abad, diasumsikan bahwa karakter seperti itu, seperti halnya perang yang ia jalani, sepenuhnya merupakan produk legenda,” tulis Mike Greenberg, pada laman Mythology Source. “Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin ada sedikit kebenaran dalam kisah Achilles dan perannya dalam Perang Troya.”
Achilles dalam Perang Troya
Achilles telah dikenal sebagai salah satu pahlawan terbesar dalam Perang Troya. Ia pertama kali dikenalkan oleh Homer dalam Iliad, dan kemudian menjadi karakter favorit para penulis dan seniman setelahnya.
Dalam mitologi Yunani, Achilles adalah manusia setengah dewa. Ibunya, Thetis, adalah seorang nimfa Nereid yang telah menikah dengan Peleus, raja Phthia.
Meskipun Iliad tidak menyebutkan bahwa Achilles adalah raja yang memiliki ilmu kebal, namun kisah-kisah selanjutnya menyatakan bahwa Thetis berusaha membuat putranya menjadi abadi.
Satu sumber menyatakan bahwa Achilles dicelupkan ke dalam Sungai Styx, sumber lain menahannya di atas api untuk membakar esensi fana.
Namun, apa yang Homer jelaskan adalah bahwa Thetis tahu bahwa putranya ditakdirkan untuk mati di usia muda. Thetis diberitahu oleh seorang peramal bahwa Achilles akan memiliki pilihan antara hidup yang panjang tapi biasa-biasa saja atau pendek namun mulia.
Meskipun Thetis mencoba melindunginya dari perang, Achilles memilih jalan kemuliaan. Dia berlayar ke Troy bersama 2.500 prajurit Myrmidon.