Ahli Waris di Kekaisaran Romawi hingga Tiongkok yang Mengubah Sejarah

By Sysilia Tanhati, Rabu, 2 Agustus 2023 | 15:38 WIB
Sepanjang sejarah dunia, ada banyak ahli waris dari Kekaisaran Romawi hingga Tiongkok yang mengubah sejarah dunia. (Lawrence Alma-Tadema)

Pemberontakan tahun 1567 memaksanya melepaskan takhta Skotlandia dan melarikan diri ke Inggris. Di Inggris, dia dipenjara selama hampir 19 tahun sebelum dieksekusi. Hal itu disebabkan karena perannya yang tanpa disadari dalam komplotan untuk menggulingkan Ratu Elizabeth I.

Elagabalus, Kaisar Romawi

Elagabalus naik takhta pada usia 15 tahun. Berasal dari Suriah, Elagabalus menguasai Kekaisaran Romawi pada tahun 218. Hal itu terjadi setelah ibu dan neneknya memicu pemberontakan. Mereka mengeklaim bahwa Elagabalus adalah anak tidak sah dari Kaisar Caracalla yang baru saja dibunuh.

Tidak perlu menunggu lama, penguasa muda itu segera menimbulkan kontroversi. Bahkan sebelum dia tiba di ibu kota, dia mengangkat dewa matahari Suriah Elagabal sebagai dewa utama Romawi.

Elagabalus kemudian mengejutkan publik dengan kebiasaan seksualnya yang tidak lazim. Elagabalus juga mendapat cemoohan dari kelas politik Romawi dengan mengizinkan ibunya memasuki aula Senat khusus pria.

Sudah dipandang oleh banyak orang di kekaisaran sebagai pemimpin korup, Elagabalus menyebabkan skandal lain yang mengguncang Kekaisaran Romawi. Ia menikahi perawan vestal, pendeta wanita yang seharusnya tetap suci. Sang kaisar menyatakan persatuan mereka akan menghasilkan keturunan seperti dewa.

Perilaku yang bejatnya membuat Elagabalus akhirnya mengasingkan Garda Praetoria. Akhirnya pada tahun 222 kaisar yang berusia 18 tahun dibunuh. Posisi Elagabalus digantikan oleh sepupunya, Alexander Severus.

Elagabalus dianggap sebagai salah satu pemimpin Kekaisaran Romawi yang paling dekaden. Tapi beberapa sejarawan modern berpendapat bahwa perilaku eksentriknya kemungkinan besar dibesar-besarkan oleh musuh politiknya dalam upaya untuk mendiskreditkannya.

Baldwin IV dari Yerusalem

Raja Baldwin IV menyelamatkan Yerusalem dari musuh pada usia 16 tahun. Ia bahkan berjuang untuk Yerusalem saat menderita penyakit yang melemahkan. Hal ini membuat Baldwin IV dikenang dalam sejarah.

Lahir pada tahun 1161, Baldwin IV naik ke tampuk kekuasaan pada usia 15 tahun setelah kematian ayahnya, Amalric I. Meskipun menderita kusta sejak kecil, Baldwin IV berulang kali mempertahankan kerajaan Kristennya melawan Saladin. Saladin adalah ahli taktik militer Muslim yang memerintah sebagai Sultan Mesir dan Suriah.

Ketika Saladin bergerak menuju kota Ascalon pada tahun 1177, Raja muda Baldwin IV bergegas ke lokasi. Ia hanya ditemani dengan sedikit pasukan infanteri dan beberapa ratus Ksatria Templar.