Matsunaga Hisahide, Samurai Kekaisaran Jepang yang Dianggap Penjahat

By Sysilia Tanhati, Kamis, 3 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Matsunaga Hisahide adalah samurai Kekaisaran Jepang dari Sengoku Jidai. Oleh sejarawan, ia diberi predikat pengkhianat dan penjahat era Sengoku. (Utagawa Yoshiiku)

Nationalgeographic.co.id—Matsunaga Hisahide adalah samurai Kekaisaran Jepang dari Sengoku Jidai. Ia memegang kekuasaan di Kyoto dan Provinsi Yamato.

Matsunaga adalah seorang perencana hebat dan dikenang karena pembunuhan shogun, Ashikaga Yoshiteru. Ia juga terlibat dalam penghancuran Kuil Todaiji dan pengkhianatannya terhadap Oda Nobunaga.

Sepak terjangnya di era Sengoku membuatnya ia dipandang sebagai penjahat sepanjang sejarah Kekaisaran Jepang. Namun, anggapan itu rupanya tidak pas. Ada beberapa kesalahpahaman yang membuatnya dianggap sebagai samurai kejam. Pada kenyataannya, Matsunaga Hisahide tidak berbeda dengan samurai lain yang hidup di era Sengoku.

Kehidupan Matsunaga Hisahide sebagai samurai di Kekaisaran Jepang

Matsunaga Hisahide (1510-1577) adalah sosok yang sedikit misterius. Masa kecil dan tahun-tahun awalnya tidak diketahui.

Ia lahir pada tahun 1508 dan memiliki garis keturunan yang sama dengan Klan Fujiwara. Klan Fujiwara mendominasi politik Kekaisaran Jepang selama periode Heian (794 hingga 1185).

Selama bertahun-tahun, Matsunaga mendapatkan reputasi dalam sejarah Kekaisaran Jepang sebagai perencana dan bajingan.

Ia digambarkan sebagai orang tua yang keriput dan licik. “Faktanya, ia adalah seorang pria jangkung, rupawan, dan terpelajar yang merupakan pelindung seni,” tulis Kristine Ohkubo di laman Japan Up Magazine.

Matsunaga menikah dengan putri Miyoshi Nagayoshi dan menjabat sebagai pengikut Klan Miyoshi pada tahun 1540-an. Namun Matsunaga akhirnya berbalik melawan tuannya.

Ada desas-desus bahwa dia meracuni putra dan pewaris Miyoshi, Yoshioki. Tiga saudara laki-laki Miyoshi juga meninggal secara misterius antara tahun 1561 dan 1564.

Kejadian itu membuat putra angkat Miyoshi, Yoshitsugu, memerintah pada tahun 1564. Sayangnya, anak laki-laki itu baru berusia 15 tahun dan terlalu muda untuk mengambil peran sebagai pemimpin Klan Miyoshi. Tanggung jawab ini dipikul oleh tiga wali anak laki-laki itu, Miyoshi Nagayuki, Miyoshi Masayasu, dan Iwanari Tomomichi.

Pada 1566, pertempuran terjadi antara Matsunaga dan Klan Miyoshi. Selama konflik, Matsunaga dikenal karena membakar Aula Buddha Agung Todai-ji, sebuah kuil Buddha di Nara.