Film Kisah Perundungan di Yogyakarta Akan Tayang di Toronto Kanada

By Utomo Priyambodo, Sabtu, 5 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Konferensi Pers Film Budi Pekerti di Epicentrum Walk XXI di Jakarta, pada 5 Agustus 2023. (Utomo Priyambodo)

Yang menarik, para aktor dan aktris tersebut "dipaksa" untuk bisa berbicara bahasa Jawa dalam memerankan karakter mereka di film ini. Selama berbulan-bulan mereka diajari menulis dan berbicara bahasa Jawa.

"Ini adalah 50 persen bahasa jawa dan 50 persen bahasa Indonesia. Tentu saja orang Jogja banyak mempraktikan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Tapi tentunya dalam institusi-institusi formal, seperti di sekolah, biasanya menggunakan bahasa Indonesia," ujar Wregas.

"Saya bersyukur para pemain ini menghabiskan tiga bulan belajar bahasa Jawa. Mulai dari nulis aksara Jawa. Seorang coach kita yang bernama Mas Bayu Bening, yang khusus memberikan dialek bahasa Jawa, itu berproses berhari-hari, berbulan-berbulan bersama mereka, mulai dari nulis aksara Jawa sampai memberikan aksen bahasa Jawa."

Film Budi Pekerti ini merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai Wregas. Film ini diproduksi oleh Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan didukung oleh KG Media, Hwallywood, Momo Films, dan Masih Belajar.

Adi Ekatama dari Rekata Studio yang menjadi produser film ini, menyatakan senang dan bangga telah terlibat proses pembuatan film ini. Dia juga bangga bahwa film ini bisa masuk dalam program Discovery di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 di Kanada. Discovery di TIFF adalah program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green. Tahun ini, program Discovery menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla An-Nuur, Willawati, dan Nurita Anandia.

“Saya berharap lewat film ini bisa membuat penonton film di sana semakin penasaran dan ingin menonton film-film Indonesia. Harapan saya untuk Wregas juga semoga ia bisa mengikuti jejak kesuksesan filmmaker yang film pertama dan keduanya juga pernah terpilih di program Discovery TIFF ini,” ucap Adi.

Filosofi Titik di antara Budi dan Pekerti

Dalam konferensi pers ini ditampilkan pula teaser poster film Budi Pekerti. Dalam poster tersebut ada sosok Angga Yunanda, Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, dan Prilly Latuconsina dengan karakter peran masing-masing sedang berpose dengan latar tempat bagian belakang sebuah rumah yang penuh barang, seperti ember yang tergantung di atas umur, rak piring yang penuh alat makan, serta kota P3K yang berisi banyak obat-obatan.

Yang menarik dari teaser poster ini ada tanda titik (.) di antara kata "Budi" dan "Pekerti" yang menjadi judul film ini. Wregas mengatakan bahwa tanda titik itu bisa menjadi penanda atau pemisah dari dua kata tersebut.

Budi pekerti adalah kata majemuk yang terdiri dua kata berbeda. "Budi berhubungan dengan jiwa. Pekerti berhubungan lebih ke akar pikir dan perilaku," kata Wregas.

"Jadi saya pengen memberi penghormatan kepada dua definisi yang sangat bagus ini. Yang kalau budi pekerti ini kalau ditransfer ke bahasa lain mungkin terjemahannya kurang literal atau kurang cocok. Manners atau ethics itu mungkin kurang cocok. Jadi budi pekerti ini adalah suatu kata yang sangat indah," ujar Wregas yang mengatakan dirinya sangat mengagumi bahasa Indonesia.

Dalam pemutaran film dunia di Toronto, Kanada, nanti, film Budi Pekerti akan memakai kata Andragogy sebagai judul internasionalnya. Dalam bahasa Indonesia, andragogy memiliki terjemahan kata andragogi yang berarti metode dan praktik mengajar pelajar dewasa atau pendidikan orang dewasa.

Wregas mengaku dirinya memang juga ingin memotret masalah pendidikan karakter dan pendidikan kehidupan dalam film ini. "Saya ingin mendiskusikan bagaimana seharusnya kita menyikapi pendidikan agar membuat sesama manusia menjadi pribadi yang lebih baik.”