Dunia Hewan: Bukan Hanya Citah, Inilah Spesies Tercepat di Bumi

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 5 Agustus 2023 | 13:00 WIB
Ikan marlin memiliki kecepatan 80 mph (128 km per jam). Citah bukan satu-satunya yang tercepat di dunia hewan. (Pxfuel)

Nationalgeographic.co.id—Banyak orang yang mungkin akan menjawab citah sebagai spesies tercepat di bumi. Akan tetapi, sebenarnya tidak benar-benar menjadi hewan tercepat di Bumi, itu tergantung pada apa yang kita maksud dengan "di Bumi".

Faktanya, beberapa spesies lain di dunia hewan memang bisa lebih cepat daripada citah, tapi tidak mendapat perhatian yang cukup. Jadi apa spesies tercepat di Bumi yang telah diabaikan dari dunia hewan?

Untuk lebih jelasnya, citah (Acinonyx jubatus) memang sangat cepat. Dan memang benar di dunia hewan, citah adalah hewan tercepat di darat.

Dengan kecepatan tertinggi 64 mph atau sekitar 103 km/jam, citah dengan mudah melampaui hewan cepat lainnya. Ctah akan dengan mudah mengambil gelar spesies darat tercepat di dunia hewan, seperti misalnya kuda pacu.

Bahkan beberapa perkiraan kecepatan tertinggi citah adalah mendekati 70 mph atau sekitar 113 km/jam, menurut Smithsonian National Zoo & Conservation Biology Institute.

Citah mampu bergerak sangat cepat karena memiliki kombinasi panjang kaki, ukuran otot, dan langkah panjang.

Fitur tubuh tersebut mampu memberi citah tubuh yang ideal untuk berlari melintasi daratan, kata John Hutchinson, seorang profesor biomekanik evolusioner di Royal Veterinary College di London.

Tidak hanya itu, model tahun 2017 menunjukkan bahwa kecepatan terkait erat dengan ukuran tubuh. Hal itu berdasarkan analisis terhadap 474 spesies darat dan laut, mulai dari paus hingga lalat.

Kecepatan pada hewan dapat meningkat sesuai dengan ukuran tubuh, hingga spesies tersebut dapat mencapai kecepatan optimal.

Di luar tingkat optimal itu, hewan yang lebih besar akan lebih lambat karena membutuhkan lebih banyak energi untuk berakselerasi.

"Seekor citah memiliki ukuran sedang yang optimal untuk kecepatan," kata Hutchinson.

Citah bisa berlari hingga 70 mil per jam. (Frans Lanting/National Geographic)

Namun, citah hanyalah hewan tercepat di darat dalam jarak pendek. Hal itu karena mereka tidak mengejar mangsa dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh.

"Strategi berburu citah lebih pada percepatan dan manuver dengan sangat cepat, menurut sebuah studi tahun 2013 di jurnal Nature. Intinya, daya tahan mereka terbatas.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dengan judul "Locomotion dynamics of hunting in wild cheetahs" dan merupakan jurnal akses terbuka.

"Meskipun citah diakui sebagai hewan darat tercepat, sedikit yang diketahui tentang aspek lain dari keatletisannya yang terkenal, terutama saat berburu di alam liar," tulis para peneliti.

"Di sini kami menjelaskan dan menggunakan pelacak baru dari desain kami sendiri, yang berisi kombinasi Global Positioning System (GPS) dan unit pengukuran inersia, untuk menangkap dinamika alat gerak dan hasil dari 367 perburuan utama lima citah liar di Botswana."

Dari hasil pengukuran tersebut, kecepatan tertinggi citah tercatat sekitar 93 km/jam, tetapi sebagian besar perburuan citah hanya melibatkan kecepatan sedang

"Citah, seperti kebanyakan kucing, bukanlah hewan pengejar," kata Hutchinson.

Tidak ada spesies darat lain yang dapat mencapai 70 mph atau sekitar 112 km/jam, atau bahkan 64 mph atau sekitar 102 km per jam.

Akan tetapi kijang tanduk bercabang (Antilocapra americana) diperkirakan mampu mencapai kecepatan 60 mph atau sekitar 97 km/jam.

Mereka juga dapat mempertahankan kecepatan 45 mph atau sekitar 72 km/jam untuk jarak 1 mil atau sekitar 1,6 km.

Catatan tersebut menurut buku "Built for Speed: A Year in the Life of Pronghorn (Harvard University Press, 2003).

Kemudian, ketika kita memasukkan hewan laut dan unggas, persaingan benar-benar memanas.

Kecepatan menukik elang peregrine (Falco peregrinus) tercatat lebih dari 200 mph (322 km/jam), menurut Guinness World Records.

Kecepatan menukik elang peregrine (Falco peregrinus) tercatat lebih dari 200 mph (322 km/jam). (Javier Fernández Sánchez)

Faktanya, mereka mungkin menyelam dengan kecepatan 350 mph (563 km/jam), meskipun para ilmuwan belum secara resmi mendokumentasikan kecepatan setinggi itu.

"Cukup banyak burung yang bisa terbang lebih cepat daripada citah," kata Hutchinson.

Walet biasa (Apus apus) berdasarkan hasil pengukuran, mampu terbang 69 mph (111 km/jam). Sementara walet jarum leher putih (Hirundapus caudacutus) diperkirakan mencapai kecepatan 105 mph (169 km/jam), menurut National Audubon Society.

Lautan juga memiliki daftar elit spesies tercepat. Ikan marlin hitam (Istiompax indica) misalnya, mereka memiliki kecepatan 80 mph (129 km/jam), menurut Britannica.

Kemudian juga ada ikan todak (Xiphias gladius) dan ikan layar (Istiophorus) yang dapat mencapai kecepatan 60 mph (97 km/jam) dan 68 mph (109 km/jam), menurut data dari ReefQuest Center for Shark Research.

Jadi, meskipun citah layak mendapat tempat di antara hewan tercepat di planet ini, ia mendapat bagian yang tidak semestinya dari pusat perhatian.

Salah satu alasannya, kata Hutchinson, adalah sebagian besar kecepatan hewan belum dipelajari secara menyeluruh.

Kecepatan kuda pacu, citah, bulldog, dan unta telah diukur dengan hati-hati dan berulang kali. "Peneliti bahkan memverifikasi bahwa hewan-hewan itu mengerahkan diri sepenuhnya," katanya.

Tetapi kebanyakan catatan kecepatan hewan lain hanya berdasarkan pengamatan dan perkiraan, kata Hutchinson.

"Mereka memberi kita gambaran tentang seberapa cepat hewan-hewan ini bergerak, tetapi perkiraannya tidak (cukup) data yang baik untuk seorang ilmuwan yang kritis," katanya.