Penyembahan Isis berasal dari Mesir pada milenium ke-3 SM dan menyebar ke seluruh dunia Mediterania pada periode Helenistik.
Kultus ini diperkenalkan ke Roma pada abad ke-2 SM tetapi tidak mendapatkan popularitas yang luas hingga abad ke-1 Masehi. Kultus tetap populer di seluruh Kekaisaran Romawi dan sekitarnya.
Terlepas dari popularitas perkumpulan rahasia ini, otoritas Romawi sering mencurigai aktivitas mereka dan berusaha menekan mereka.
Metode yang digunakan untuk menekan kelompok-kelompok di atasi bervariasi. Akan tetapi, sering melibatkan kombinasi tindakan hukum, pengucilan sosial, dan bahkan kekerasan.
Dalam beberapa kasus, seluruh kelompok dilarang dan anggotanya menjadi sasaran penganiayaan dan hukuman.
Secara khusus, negara Romawi prihatin dengan penyebaran praktik keagamaan yang tidak sah dan berpotensi subversif, dan sering mengambil langkah untuk menekannya. Galli menjadi sasaran umum kontrol negara.
Pada 101 SM, Senat Romawi mengesahkan undang-undang yang melarang warga negara Romawi mengebiri diri sendiri atau orang lain. Undang-undang ini kemungkinan besar ditujukan pada Galli, yang dipandang sebagai ancaman terhadap maskulinitas Romawi dan norma sosial.
Kekristenan Awal sebagai Agama Misteri?
Kekristenan mula-mula tidak dianggap sebagai agama misteri dalam pengertian yang sama seperti agama-agama seperti di atas.
Agama misteri dicirikan oleh sifatnya yang eksklusif dan tertutup, dengan ritus inisiasi dan ajaran rahasia disediakan untuk anggota kultus terpilih. Kekristenan awal, sebaliknya, terbuka untuk semua orang yang ingin bergabung, tanpa memandang status sosial atau latar belakang dalam sejarah Romawi kuno.