Polusi udara juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada saraf, otak, ginjal, hati, dan organ manusia lainnya. Beberapa ilmuwan menduga polutan udara menyebabkan cacat lahir. Hampir 2,5 juta orang meninggal di seluruh dunia setiap tahun akibat efek polusi udara luar atau dalam ruangan.
Dalam jangka pendek, polusi udara bisa menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau bronkitis. Ketidaknyamanan seperti iritasi pada hidung, tenggorokan, mata, atau kulit juga bisa muncul akibat polusi.
Selain itu, seseorang yang terpapar polusi udara mungkin mengalami sakit kepala, pusing, dan mual. Bau busuk yang dibuat oleh pabrik, sampah, atau sistem saluran pembuangan juga dianggap sebagai polusi udara. Bau ini tidak terlalu serius tetapi tetap tidak menyenangkan.
Siapa yang sangat rentan terhadap potensi dampak polusi udara? Siapa pun yang lanjut usia, muda, atau hamil. Juga mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti jantung atau kondisi paru-paru.
Apa yang harus dilakukan ketika kualitas udara semakin buruk?
Membatasi paparan dan mengurangi kegiatan di luar rumah dapat dilakukan saat kualitas udara memburuk. Bila memungkinkan, tetap berada di dalam ruangan, terutama mereka yang berisiko, anak kecil dan lansia. Hindari area jalan raya dengan lalu lintas padat.
Bila harus berada di luar rumah atau ruangan, hindari aktivitas yang terlalu lama dan berat.
Pintu luar dan jendela harus tetap tertutup untuk mengurangi penetrasi polusi dari luar ruangan. Jika sudah berada di dalam rumah, Anda harus mencegah terjadinya pencemaran udara di dalam rumah. Misalnya menghindari penggunaan semua benda yang bisa dibakar. Lilin dan dupa contohnya.
Gunakan kain basah alih-alih penyedot debu untuk membersihkan debu di ruangan.
Untuk mencegah penambahan polusi yang tidak perlu, batasi penggunaan kendaraan bermotor.
Apakah penggunaan masker benar-benar bisa mengurangi paparan polusi udara? Mengutip dari laman WHO, masker mungkin membantu dalam keadaan khusus jika Anda harus berada di luar untuk waktu yang lama waktu. Bukti ilmiah terbatas pada efektivitasnya terhadap polusi udara. Pastikan agar masker digunakan sekali saja, diganti secara teratur, dan gunakan masker N95.
Masker N95 artinya mampu memfilter setidaknya 95 persen partikel yang melayang di udara. Selain jenisnya, masker juga harus digunakan dengan benar dan pas untuk menutupi mulut dan hidung.
Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah Anda. Prakiraan berkode warna dapat memberi memberi informasi soal kualitas udara di sekitar Anda.
“Pertimbangkan untuk menggunakan pembersih udara,” Armand menambahkan. Meskipun tidak menghilangkan semua polutan, namun dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
Masalah polusi udara adalah masalah bagi semua orang. Karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk menanggulanginya.