Kematian Chiron
Kematian Chiron terjadi dengan cara yang sangat tragis. Hercules yang legendaris menyerang para centaur dan mereka berlindung dengan Chiron di Malea.
Para centaur berpegangan pada Chiron untuk menyelamatkan diri. Dan Hercules menembakkan panah ke arah mereka. Panah itu melewati salah satu centaur dan bersarang di lutut Chiron.
Khawatir dengan apa yang telah dia lakukan, Hercules berlari ke arah Chiron. Ia mengeluarkan panah dan mengoleskan ramuan yang diberikan Chiron kepadanya. Setelah lukanya tampak tak tersembuhkan karena racun Hydra, Chiron mundur ke guanya. Rasa sakitnya sangat parah sehingga dia ingin mati, tetapi karena dia abadi, dia tidak dapat melakukannya.
Hercules mengingatkan Zeus pada Prometheus. Prometheus menderita di bawah tindakan brutal hukumannya dan hanya bisa dibebaskan jika seseorang menyerahkan keabadian mereka untuknya.
Jadi Zeus mengambil keabadian Chiron. Keabadian itu membebaskan Prometheus dan membuat Chiron mati. Kematian itu pun mengakhiri rasa sakitnya. Zeus kemudian menempatkan Chiron di surga sebagai konstelasi Centaurus.
Dalam mitologi Yunani, tidak banyak makhluk yang memiliki karakter semulia Chiron. Chiron berada dalam posisi unik dicintai secara universal baik oleh dewa maupun manusia. Tidak seperti kebanyakan dewa dan pahlawan Yunani, Chiron tidak pernah terbukti memiliki kelemahan fatal. Dia adalah makhluk yang baik hati, cerdas, bijaksana, yang hanya berusaha membantu orang lain.
Sifat mulia Chiron tercermin dalam kematiannya. Tidak seperti banyak muridnya, Chiron meninggal dengan mulia, memilih mati dengan bermartabat daripada hidup dalam kesakitan. Bahkan Zeus, mungkin dewa yang paling temperamental, cukup menghormatinya untuk mengabulkan permintaan terakhirnya.