Montezuma II, Raja yang Mati Tragis Mengakhiri Sejarah Peradaban Aztec

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 15 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Montezuma II adalah penguasa kesembilan Kekaisaran Aztec namun mati tragis di istananya sendiri. (Historyskills)

Nationalgeographic.co.id—Montezuma II adalah penguasa kesembilan Kekaisaran Aztec. Dia memimpin era perkembangan budaya yang mendalam dan perubahan sejarah Aztec yang mengerikan.

Lahir dari sebuah peradaban yang terkenal dengan struktur sosial, politik, dan agamanya yang rumit, Montezuma II naik takhta pada tahun 1502. Kekuasaannya ini mengarahkan Kekaisaran Aztec ke tahun-tahun terakhir yang penuh gejolak sebelum penaklukan Spanyol.

Pemerintahannya mewakili persimpangan jalan dalam sejarah, di mana budaya asli Mesoamerika yang berkembang pesat bertabrakan dengan kekuatan Eropa.

Montezuma II, juga dikenal sebagai Moctezuma Xocoyotzin lahir sekitar tahun 1466 dalam garis keturunan kerajaan Kekaisaran Aztec.

Dibesarkan di kota terkenal Tenochtitlán, jantung kekaisaran, Montezuma dipersiapkan sejak usia dini untuk memenuhi peran penting dalam masyarakat Aztec yang canggih. 

Kekaisaran adalah peradaban bertingkat yang kompleks yang terkenal karena kemajuannya dalam seni, arsitektur, pertanian, dan, yang terpenting, peperangan, bidang di mana Montezuma II ditakdirkan untuk bersinar.

Pangeran muda itu dididik di Calmecac, sekolah bangsawan, di mana dia tenggelam dalam tradisi dan praktik budaya kekaisaran yang kaya. Di sini, dia mempelajari ritual suci, hukum, dan seni, sambil menerima pelatihan militer yang ketat.

Kombinasi pendidikan agama dan militer ini membentuknya menjadi prajurit yang terampil dan pemimpin yang saleh, kualitas yang dikagumi dan dihormati dalam masyarakat Aztec.

Pada tahun-tahun sebelum naik takhta, Montezuma membuktikan dirinya sebagai pemimpin militer, memimpin kampanye sukses yang memperluas batas dan pengaruh kekaisaran.

Kehebatannya dalam peperangan dan kecerdasan strategis segera diakui, dan setelah kematian pamannya, Kaisar Ahuitzotl, pada tahun 1502, Montezuma II dipilih untuk menggantikannya.

Pilihan ini bukan semata-mata turun-temurun; sistem Aztec menuntut agar penguasa menjadi prajurit yang terhormat dan pendeta tinggi, keseimbangan yang berhasil dicapai Montezuma II secara efektif.

Saat dia naik takhta, Montezuma II mewarisi sebuah kerajaan di puncak kekuasaannya, ditandai dengan kemegahan arsitektur, perdagangan yang ramai, dan budaya yang hidup berakar dalam keyakinan agama.