Penguasa Peradaban Besar, Seperti Apa Keseharian Firaun di Mesir Kuno?

By Sysilia Tanhati, Rabu, 16 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Sebagai penguasa Mesir kuno, hari-hari firaun dipenuhi dengan tugas dan kewajiban. Seperti apa keseharian seorang firaun? (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Mesir Kuno merupakan salah satu peradaban terbesar yang pernah ada dalam sejarah manusia. Peradaban ini membentang dalam lini masa yang sangat panjang, berlangsung selama kurang lebih 3.000 tahun. Untuk sebagian besar waktu itu, Mesir kuno diperintah oleh Firaun.

Firaun di Mesir kuno memiliki kekuasaan yang sangat besar. “Mereka hidup dengan kekayaan dan kemewahan yang hampir tak terbayangkan,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins.

Di saat yang sama, hidup mereka juga dipenuhi dengan kewajiban dan tugas sehari-hari. Seperti apa hari dalam kehidupan seorang Firaun Mesir?

Dari pagi hari hingga terbenamnya matahari, mari kita selami pengalaman luar biasa yang membentuk kehidupan seorang Firaun Mesir.

Bangun di pagi hari

Menjadi seorang Firaun adalah pekerjaan 24/7. Pelayan bertugas untuk membangunkan sang Firaun dari tidurnya. Pelayan juga membacakan doa dan mantra. Keduanya berfungsi sebagai pengingat akan sifat ketuhanan Firaun dan peran penting mereka dalam menjaga tatanan kosmik.

Setelah bangun, salah satu tugas pertama Firaun pada hari itu adalah ikut serta dalam ritual penyucian. Ritual itu dilakukan untuk membersihkan tubuh dan pikiran mereka sebelum terlibat dalam urusan kerajaan.

Firaun dipandang sebagai dewa di antara manusia dan pakaian mereka mencerminkan hal ini. Mereka menghiasi diri mereka dengan aksesoris yang rumit dan gemerlap. “Firaun juga mengenakan simbol otoritas dan kekuasaan tradisional,” tambah Mitchell.

Bagi Firaun, hari baru melambangkan pembaruan hidup dan kelanjutan misi ilahi mereka

Melakukan tugas kerajaan

Setelah ritual pagi selesai, tibalah waktunya untuk memulai pekerjaan. Firaun adalah pemimpin kerajaan. Sebagian besar kehidupan sehari-hari mereka berputar di sekitar jaringan rumit urusan istana dan tanggung jawab administratif.

Dikelilingi oleh rombongan penasihat, juru tulis, dan pejabat tinggi, Firaun memimpin birokrasi kompleks. Birokrasi itu mengatur berbagai aspek masyarakat Mesir. Hari-hari biasa dihabiskan untuk urusan kerajaan. Firaun mengawasi administrasi peradilan, perpajakan, dan alokasi sumber daya.

Di antara tugas administratif, Firaun juga mengadakan pertemuan dengan pejabat asing serta pejabat provinsi. Hal ini menjadi bagian dari tugas firaun untuk menjaga hubungan diplomatik dengan sekutu. Juga untuk memastikan kesetiaan dari kerajaan jajahan Mesir kuno.

Selain itu, Firaun berfungsi sebagai pemberi hukum tertinggi, memberlakukan dekrit, dan peraturan. Dekrit dan peraturan dibutuhkan untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan di seluruh kerajaan.

Dalam kasus ekstrem, seperti pengkhianatan atau kejahatan terhadap kerajaan, Firaun mungkin akan memimpin sendiri kasus pidana tersebut.

Putusan mereka dianggap final dan mengikat. Firaun juga memiliki kekuatan untuk mengeluarkan pengampunan atau menjatuhkan hukuman berat, termasuk pengasingan, hukuman fisik, atau bahkan eksekusi.

Perintah Firaun memiliki bobot otoritas Ilahi. Penilaian mereka dihormati dan diikuti baik oleh bangsawan maupun rakyat jelata.

Menjalankan ritual dan ibadah

Di Mesir kuno, Firaun dipandang sebagai perantara antara alam fana dan alam ketuhanan. Keterlibatan dalam ritual dan ibadah seperti itu merupakan inti dari kehidupan seorang firaun Mesir.

Pemujaan pada dewa menjadi salah satu kewajiban utama Firaun. Dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, Firaun melakukan persembahan dan doa harian di tempat suci bagian dalam kuil. Mereka mencari bantuan dan bimbingan Ilahi.

Selain ritual harian, Firaun akan mencurahkan lebih banyak jadwal harian mereka untuk ibadah pada hari-hari khusus.

Mengawasi kuil

Firaun memainkan peran penting dalam pembangunan dan renovasi kuil yang didedikasikan untuk berbagai dewa dan dewi Mesir kuno. Mereka menghabiskan cukup banyak waktu untuk membantu merencanakan dan mengawasi berbagai proyek bangunan besar.

Beberapa Firaun menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang lain mengabdikan diri pada kepercayaan mereka. Sementara beberapa senang mengikuti status quo dan hanya melakukan apa yang diharapkan dari mereka.

Memimpin ritual, tradisi, dan mengawasi kuil bukanlah tugas kecil. Jadi bisa dibayangkan bahwa hal itu menghabiskan sebagian besar waktu Firaun sebagai penguasa.

Bagaimana Firaun beristirahat dan bersantai?

Meski memiliki banyak tugas, Firaun memiliki waktu bersantai dan beristirahat.

Para Firaun tinggal di istana-istana mewah yang memiliki taman-taman indah. Taman-taman itu menyediakan tempat-tempat perlindungan yang tenang, tempat penguasa dapat melupakan tugasnya untuk sementara waktu.

Kegiatan olahraga juga mengisi waktu santai Firaun. Selain untuk melepas lelah, olahraga juga berfungsi sebagai pertunjukan kekuatan, keberanian, dan keterampilan sebagai penguasa.

Firaun Mesir Ramses II berdiri di atas kereta perangnya. (Flickr)

Ramses II menggunakan sebagian besar waktu istirahatnya untuk balap kereta. Ia merupakan kusir yang ulung di medan perang. Sebagai Firaun prajurit, Ramses II aktif mengambil bagian dalam balap kereta.

Berburu adalah kegiatan rekreasi populer lainnya. “Tutankhamun dikenal sebagai seorang pemburu yang rajin,” ujar Mitchell. Adegan dari makamnya menggambarkan dia terlibat dalam ekspedisi berburu.

Demikian pula, Amenhotep III adalah seorang Firaun yang dikenal suka berburu. Dia mengorganisir ekspedisi berburu besar-besaran, sering ditemani oleh ratunya, Tiye. Karya seni dari masa pemerintahannya menggambarkan dia terlibat dalam perburuan singa. Perburuan singa adalah salah satu bentuk perburuan paling bergengsi dan berbahaya di Mesir kuno.

Seni dan permainan

Musik dan tarian adalah bagian tak terpisahkan dari waktu senggang Firaun. Firaun akan dihibur oleh musisi dan penari berbakat yang tampil di jamuan makan mewah dan pertemuan pribadi.

Beragam permainan juga mengisi waktu luang Firaun. Permainan seperti Senet dan Mehen adalah pilihan populer. Permainan ini menantang pemikiran strategis Firaun dan menawarkan momen persaingan persahabatan dengan para pejabat istana dan penasihat.

Melalui kegiatan santai ini, Firaun dapat sejenak melupakan beban tanggung jawab mereka, menyegarkan kembali semangat mereka.

Mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian

Bagi seorang Firaun Mesir, kesadaran akan kefanaan adalah realitas yang selalu ada. Kesadaran itu mendorong mereka untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian dengan cermat.

Persiapan Firaun untuk akhirat dimulai jauh sebelum meninggal. Makam yang rumit, seperti Lembah para Raja yang ikonis, diukir dengan cermat di lereng gunung. Tempat itu berfungsi sebagai tempat peristirahatan abadi bagi sisa-sisa mumi penguasa.

Bagi seorang firaun Mesir, kesadaran akan kefanaan adalah realitas yang selalu ada. Kesadaran itu mendorong mereka untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian dengan cermat. (Wikipedia)

Makam-makam dihiasi dengan hieroglif yang rumit dan karya seni yang rumit, yang menggambarkan pemandangan dari kehidupan Firaun. Selain itu, lukisan makam juga memberikan panduan untuk perjalanan mereka ke alam baka.

Refleksi tentang kefanaan merupakan bagian integral dari kehidupan Firaun, membentuk tindakan dan memengaruhi pemerintahannya. Firaun melakukan ritual dan praktik yang terkait dengan kematian dan akhirat. Mereka berupaya mengamankan tempat di antara para dewa dan menjamin kemakmuran abadi bagi diri sendiri dan Mesir kuno.

Di penghujung hari

Dengan terbenamnya matahari, keterlibatan Firaun dalam urusan publik dan kewajiban seremonial akan terhenti untuk sementara. Mereka mundur ke ruang dalam istana, mencari penghiburan dan ketenangan.

Jam-jam terakhir Firaun sering didedikasikan untuk introspeksi dan refleksi pribadi. Dikelilingi oleh penasihat dan orang kepercayaan, Firaun merenungkan peristiwa hari itu. Mereka menyusun strategi untuk masa depan dan mencari nasihat tentang hal-hal yang penting. Senja adalah waktu untuk perenungan mendalam, di mana keputusan dibuat, dan rencana dijalankan.

Sebelum tidur, lebih banyak ritual pembersihan dan penyucian dilakukan. Ritual itu memastikan transisi yang damai dari terjaga ke mimpi. Firaun kemudian pergi ke kamar pribadi mereka, dikelilingi oleh simbol perlindungan, dan dijaga oleh para pelayan yang setia. Ia pun beristirahat sejenak sebelum kembali memulai hari yang baru.

Menjadi penguasa peradaban besar bukanlah tugas yang mudah. Dari pagi sampai malam, hari seorang Firaun diisi denga tugas dan tanggung jawab. Di sela-sela aktivitas yang padat, mereka memiliki kesempatan untuk melepas penat sejenak.