Perubahan Iklim karena Perang Nuklir Lebih Mengerikan dari Perkiraan

By Ricky Jenihansen, Minggu, 20 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Perang nuklir dapat menyebabkan perubahan iklim mendadak dan menyebabkan zaman es nuklir. (Devian Art)

Para ilmuwan telah membuat model bahwa bahkan perang nuklir terbatas antara India dan Pakistan dapat membunuh 130 juta orang dan menghilangkan 2,5 miliar makanan lagi setidaknya selama dua tahun.

Ancaman tetap ada

Pemodelan ilmiah memungkinkan kita untuk mengintip ke dalam jurang perang nuklir tanpa harus mengalaminya.

Empat puluh tahun penelitian ilmiah tentang kemungkinan ini mendorong adopsi perjanjian PBB tentang larangan senjata nuklir pada tahun 2017. Perjanjian itu yang kemudian diratifikasi oleh sebagian besar negara, tetapi bukan oleh sembilan kekuatan nuklir.

Kampanye internasional untuk menghapuskan senjata nuklir dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun yang sama. Kampanye itu menyoroti bencana yang diakibatkan oleh penggunaan senjata nuklir.

Namun perang di Ukraina telah membawa ketakutan lama ke permukaan. Presiden Vladimir Putin dari Rusia telah mengancam penggunaan terbatas senjata nuklir sebagai bagian dari konflik.

Satu peluncuran dapat meningkat menjadi pertukaran regional atau bahkan global. Pada gilirannya akan menjerumuskan miliaran orang ke dunia yang begitu mengerikan sehingga kita hampir tidak dapat memahaminya.

Robock mengatakan bahwa sekarang "lebih mendesak" bagi para ilmuwan untuk mempelajari konsekuensi dari peledakan senjata nuklir. Para ilmuwan juga harus memastikan sebanyak mungkin orang mengetahuinya.

Dan, pada akhirnya kita harus bekerja untuk menghilangkan senjata-senjata ini dan ancaman perang nuklir belum hilang. Zaman es nuklir yang akan membinasakan sebagian besar kehidupan di Bumi selama ribuan tahun masih mungkin terjadi.