Sementara area penciuman otak menyala untuk semua 12 anjing terlepas, hanya aroma yang akrab yang menghidupkan nukleus kaudatus.
Nukleus kaudatus adalah sebuah wilayah yang terkait dengan proses mental tingkat tinggi seperti emosi, motivasi dan penghargaan serta perasaan romantis.
Hal itu berdasarkan sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes. Makalah tersebut telah dipublikasikan dengan judul "Scent of the familiar: An fMRI study of canine brain responses to familiar and unfamiliar human and dog odors."
Dalam studi tambahan 15 anjing, Berns menemukan bahwa 86% menunjukkan tingkat aktivasi nukleus yang sama atau lebih tinggi. Respon tersebut muncul dari anjing dalam menanggapi pujian daripada yang anjing lain yang dijanjikan makanan.
Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada tahun 2016 dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience dengan judul "Awake canine fMRI predicts dogs’ preference for praise vs food."
Meskipun mungkin tidak menggunakan peralatan canggih seperti itu, Wynne dan rekannya juga menemukan bahwa anjing mungkin lebih memilih pemiliknya daripada makanan.
Hal tersebut bahkan ketika mereka ditinggal di rumah tanpa makanan atau ditemani manusia selama lebih dari empat jam. Sebuah studi telah dipublikasikan tahun 2022 di Peer J Life dan Environment.
Hasil penelitian itu dipublikasikan dengan judul "Dogs and wolves differ in their response allocation to their owner/caregiver or food in a concurrent choice procedure."
Para peneliti mengatur percobaan dengan cukup sederhana. Dalam banyak kasus itu di rumah pinggiran kota dengan garasi.
Setelah pemilik anjing tiba di rumah, seorang asisten meletakkan semangkuk makanan dalam lingkaran kecil di garasi 6,5 kaki (2 meter).
Mereka kemudian menjauh dari pintu, sementara pemilik berdiri dalam lingkaran yang berjarak hampir 20 meter dari pintu dan pada sudut yang berlawanan.