Mengapa Mumifikasi Hewan Dilakukan dalam Sejarah Mesir Kuno?

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 20 Agustus 2023 | 07:06 WIB
Mumifikasi hewan adalah salah satu praktik yang terkenal dalam sejarah Mesir kuno. (Historyskills)

Hewan suci ini sering disimpan di kuil dan dirawat serta dihormati selama hidup mereka. Setelah kematian mereka, mereka dimumikan dan dikuburkan dengan upacara besar dalam sejarah Mesir kuno.

Bagaimana Hewan Dimumikan dalam Sejarah Mesir kuno?

Mumifikasi hewan di Mesir kuno adalah proses yang sangat teliti dan sakral, yang mencerminkan rasa hormat yang mendalam dari orang Mesir terhadap makhluk-makhluk ini.

Meski metode khusus dapat bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran hewan, tujuan mumifikasi, dan jangka waktu, proses ini umumnya memiliki banyak kesamaan dengan mumifikasi manusia. 

Langkah pertama dalam proses tersebut adalah pemurnian tubuh hewan. Ini biasanya dilakukan dengan membasuh tubuh dengan tuak dan dibilas dengan air dari Sungai Nil.

Setelah itu, tubuh hewan disiapkan untuk proses pengeringan. Pada hewan yang lebih kecil, seperti burung dan ular, organ dalam sering kali dibiarkan utuh karena ukurannya yang kecil.

Namun, pada hewan yang lebih besar, organ dalam biasanya diangkat dan diawetkan secara terpisah, mirip dengan proses mumifikasi manusia.

Langkah selanjutnya adalah pengeringan atau pengeringan tubuh. Ini dicapai dengan mengemas atau menutupi tubuh dengan natron, campuran garam alami yang banyak ditemukan di Mesir.

Natron efektif menyerap kelembapan tubuh, mencegah pembusukan dan mengawetkan tubuh. Proses ini bisa memakan waktu hingga empat puluh hari, setelah itu natron dikeluarkan, dan jenazah dibersihkan.

Setelah jenazah dikeringkan, tiba saatnya proses pembungkusan. Tubuh hewan itu dibungkus dengan lapisan perban linen, seringkali dengan jimat dan artefak keagamaan lainnya ditempatkan di dalam bungkusnya untuk perlindungan dan keberuntungan di akhirat.

Perban sering kali dilapisi dengan resin atau permen karet untuk membantu menahannya dan selanjutnya menyegel tubuh.

Langkah terakhir adalah dekorasi mumi. Bergantung pada hewan dan tujuannya, mumi dapat dicat atau disepuh, dan prasasti hieroglif dapat ditambahkan.