Misi Iwakura, Ekspedisi Diplomatik Kekaisaran Jepang ke Dunia Barat

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 21 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Setelah Restorasi Meiji, Kekaisaran Jepang berambisi memulai perjalanan untuk memodernisasi dengan melakukan Misi Iwakura. (Historyskills)

Iwakura, bersama dengan pemimpin kunci lainnya, menyadari perlunya belajar dari Barat untuk mempercepat upaya modernisasi Jepang. Misi tersebut direncanakan dan disusun dengan hati-hati, dengan pemilihan delegasi memainkan peran penting dalam keberhasilan akhirnya.

Delegasi tersebut terdiri dari sekitar 50 pejabat terkemuka Jepang, termasuk Iwakura sendiri, empat wakil duta besar, dan tim spesialis dan cendekiawan dari berbagai bidang.

Di antara tokoh-tokoh kunci tersebut adalah Hirobumi Ito, yang kemudian menjadi perdana menteri pertama Jepang, dan Kaoru Inoue, seorang diplomat dan politikus berpengaruh.

Misi tersebut juga mencakup beberapa siswa muda, yang dikirim ke luar negeri untuk belajar dan memperoleh pengetahuan khusus di berbagai bidang seperti hukum, sains, dan teknik.

Tujuan utama Misi Iwakura ada tiga. Pertama,  untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang masyarakat, institusi, dan teknologi Barat, yang akan membantu menginformasikan upaya modernisasi Jepang. 

Kedua, untuk merundingkan kembali perjanjian yang tidak setara yang ditandatangani antara Jepang dan negara-negara Barat pada tahun 1850-an dan 1860-an, yang telah menempatkan Jepang pada posisi yang sangat tidak menguntungkan dalam hal perdagangan dan diplomasi.

Ketiga, untuk membangun hubungan diplomatik dan membina niat baik dengan negara-negara Barat, membuka jalan bagi kerja sama dan saling pengertian di masa depan.

Dengan mengingat tujuan ini, Misi Iwakura berlayar pada bulan Desember 1871, memulai perjalanan yang akan memakan waktu lebih dari satu setengah tahun dan berdampak besar pada perjalanan sejarah Jepang.

Perjalanan ke Barat 

Misi Iwakura memulai perjalanan yang luas melalui berbagai negara Barat, dengan tujuan untuk mengumpulkan pengetahuan, menegosiasikan perjanjian, dan menjalin hubungan diplomatik.

Jadwal misi termasuk perhentian besar di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan negara-negara Eropa lainnya. Setiap kunjungan memberikan wawasan dan kesempatan berharga bagi delegasi Jepang untuk mengamati dan belajar dari pencapaian dan kemajuan negara-negara tersebut.

Di Amerika Serikat, para delegasi fokus mempelajari sistem politik Amerika, pembangunan ekonomi, kemampuan industri, dan institusi pendidikan.