Patung raksasa itu kemudian direbut oleh Firaun Pinedjem I, yang namanya tertulis di atasnya. Ciri-ciri kedua sosok tersebut mungkin telah dimodifikasi. Apakah hanya namanya saja yang diubah? Apakah wajah cantik itu masih milik Nefertari? Para ahli Mesir percaya demikian.
Nefertari mengambil bagian dalam acara resmi bersama Ramses. Dia ditampilkan merayakan penobatannya, dalam perayaan dewa Min, dan penobatan Nebunenef sebagai Imam Besar Amun.
Ramses II menunjukkan kesukaan yang jelas pada Nefertari, pengabdian yang layak untuk kisah cinta yang hebat. Ketika membangun kuil besar Abu Simbel, Ramses memastikan bahwa Nefertari, yang saat itu sudah meninggal, berada di bagian depan. Ia berada di samping Tuya, ibu Ramses.
Di kuil ini, Nefertari diubah menjadi Sopdet, bintang Sirius, yang kemunculannya menandakan banjir tahunan Sungai Nil. Lebih jauh ke utara, kuil kecil lainnya yang digali di dalam batu didedikasikan untuk Nefertari sendiri. Di sana dia diidentikkan dengan dewi Hathor. Pada fasadnya terukir sebuah penghormatan, “Nefertari, dialah yang disinari matahari.”
Apakah Isetnofret yang terlupakan? Sepertinya begitu. Sampai Nefertari meninggal, sekitar tahun 26 pemerintahan Ramses II, lukisan atau patung Isetnofret tidak muncul di banyak kuil yang dibangun raja di Nubia. Juga di Karnak dan Luxor, tempat Nefertari sering digambarkan.
Isetnofret akhirnya diwakili di beberapa kuil karena hubungannya dengan anak-anaknya. Gambaran Nefertari dapat dilihat di lebih banyak tempat. “Namun Isetnofret-lah yang melahirkan dua anak yang paling dekat di hati suaminya,” ungkap Marcort.
Seratus putra dan putri Ramses II dalam sejarah Mesir kuno
Ramses II memiliki sekitar seratus putra dan putri. Bersama istri dan selir, mereka semua tinggal di harem.
Dari anak-anaknya yang diakui, beberapa akan memainkan peran penting. Namun hanya mereka yang lahir dari Nefertari dan Isetnofret yang muncul di monumennya.
Di kuil Beit el Wali Nubia, Ramses muda ditampilkan sedang menumpas pemberontakan Nubia. Kereta kerajaan firaun diapit oleh dua sosok yang diidentifikasi sebagai Amenherkhepshef, anak tertuanya dengan Nefertari, dan Khaemwaset, putra Isetnofret.
Dari semua putra Ramses II, Khaemwaset diyakini sebagai putra kesayangannya. Alih-alih melawan kakaknya, Khaemwaset menjadi Grand Master of the Artisans of Ptah, gelar yang setara dengan Imam Besar Amun. Ia juga merestorasi sejumlah piramida atas nama ayahnya. Karyanya masih terlihat jelas pada piramida Unas, dari dinasti ke-5.