Mengapa Herodotus dari Yunani Dijuluki Bapak Sejarah dan Kebohongan?

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 26 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Herodotus asal Yunani kuno dijuluki sebagai Bapak Sejarah Dunia. (The Collector)

Ada beberapa alasan mengapa Herodotus salah dalam mendeskripsikan kuda nil. Salah satu kemungkinannya adalah dia tidak pernah benar-benar melihat kuda nil hidup, melainkan mengandalkan deskripsi dari orang lain atau sumber bekas.

Kemungkinan lainnya adalah dia salah atau bingung, karena dia menulis tentang hewan yang tidak dikenalnya dan pembacanya.

Penting juga untuk dicatat bahwa Herodotus menulis pada masa sebelum pemahaman ilmiah modern tentang hewan dan anatominya. Orang-orang Yunani kuno tidak memiliki akses terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman ilmiah seperti yang kita miliki saat ini, sehingga deskripsi mereka tentang hewan sering kali didasarkan pada pengamatan dan persepsi yang tidak selalu akurat.

Jadi, apakah Herodotus pembohong?

Herodotus sering disebut sebagai Bapak Sejarah karena karya rintisannya dalam mencatat dan menganalisis peristiwa sejarah. Dia menulis The Histories, sebuah catatan komprehensif tentang Perang Yunani-Persia dan dampaknya, yang dianggap sebagai karya sejarah pertama dalam sastra Barat.

Herodotus adalah sejarawan pertama yang menyelidiki dan mencatat peristiwa secara sistematis, melakukan wawancara dengan saksi mata, dan berupaya memverifikasi fakta melalui pemeriksaan silang dan pembuktian. 

Namun, Herodotus juga dikritik oleh beberapa orang sezamannya karena terlalu percaya diri dan menerima desas-desus dan rumor. Faktanya, salah satu julukan terkenalnya adalah "bapak kebohongan", sebuah julukan yang kemungkinan besar diberikan kepadanya oleh para pengkritiknya yang menuduhnya membumbui atau mengarang beberapa cerita dalam karyanya. 

Terlepas dari kritik tersebut, kontribusi Herodotus dalam bidang sejarah tidak dapat disangkal. Dia menetapkan standar untuk penyelidikan dan dokumentasi peristiwa sejarah yang cermat yang telah memengaruhi sejarawan selama berabad-abad.

Meskipun beberapa catatannya mungkin tidak akurat atau bias, karyanya tetap menjadi sumber informasi penting tentang dunia kuno dan terus menginspirasi para sejarawan dan penulis hingga saat ini dalam sejarah dunia.