Warisan Kegagalan Pasukan Mongol Taklukkan Kekaisaran Jepang

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 26 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Dalam catatan sejarah, pasukan Mongol gagal menginvasi Kekaisaran Jepang. (Public domain)

Invasi Mongol ke Jepang merupakan kemunduran yang jarang terjadi pada kekaisaran paling kuat di dunia selama abad ke-13.

Meskipun Kekaisaran Mongol terus mendominasi wilayah yang luas di Asia dan Eropa Timur, upaya yang gagal untuk menaklukkan Jepang berdampak signifikan pada kondisi militer, politik, dan ekonominya.

Secara militer, invasi mengungkap keterbatasan taktik kavaleri darat Mongol yang tangguh ketika diterapkan pada ekspedisi angkatan laut dan perang pulau.

Tantangan koordinasi, logistik, dan gaya tempur yang berbeda dari negara-negara bawahan mereka menyoroti kekurangan aparat militer Mongol.

Meskipun kemunduran ini tidak secara signifikan merusak kekuatan militer Mongol secara keseluruhan, hal itu menggambarkan bahwa mesin perang Mongol bukannya tidak terkalahkan. Secara politis, invasi yang gagal ke Jepang merupakan pukulan bagi Kubilai Khan.

Kekuatan politik Mongol sangat bergantung pada keberhasilan militer mereka. Kegagalan untuk menaklukkan Jepang dua kali, terutama setelah memobilisasi sumber daya yang luas, merusak otoritas Kublai Khan dan menodai citranya sebagai penakluk dunia yang tak terkalahkan.

Kegagalan ini dapat berkontribusi pada melemahnya kendali atas kekaisaran yang luas dan beragam. Secara ekonomi, invasi tersebut sangat menguras sumber daya Kekaisaran Mongol.

Memobilisasi pasukan besar, membangun armada besar, dan mempertahankan kampanye berkepanjangan membutuhkan uang dan sumber daya dalam jumlah besar.

Kegagalan invasi berarti bahwa investasi yang cukup besar ini tidak menghasilkan apa-apa, membebani perbendaharaan kekaisaran dan berpotensi berkontribusi pada masalah ekonominya di akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14.

Dalam konteks yang lebih luas dari sejarah Kekaisaran Mongol, invasi Jepang yang gagal hanyalah sebagian kecil dari narasi kompleksnya.

Namun, mereka mewakili kegagalan penting dalam catatan penaklukan Mongol yang mengesankan. 

Mereka menyoroti batas-batas kemampuan beradaptasi militer Mongol, kerentanan struktur politik mereka, dan ketegangan yang ditimbulkan oleh perang terus-menerus terhadap ekonomi mereka.