Sejarah Kelam Pembantaian Kapal Budak Zong, Ratusan Nyawa Melayang

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 27 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Kisah pembantaian kapal budak Zong jadi pengingat mengerikan dalam catatan sejarah. (Jeremy Krikler)

Hakim pengadilan, Mansfield, mendengarkan bukti dari kedua sisi kasus dan akhirnya memutuskan melawan pemilik kapal. Dia menyimpulkan bahwa orang-orang Afrika yang diperbudak telah dibunuh, bukan hilang di laut, dan bahwa pemiliknya tidak berhak atas kompensasi apa pun atas kematian mereka. 

Signifikansi Jangka Panjang

Kasus pembantaian kapal budak Zong membantu membangkitkan gerakan abolisionis di Inggris dan merupakan tonggak penting dalam kampanye untuk mengakhiri perdagangan budak.

Hal ini menyoroti realitas brutal perdagangan budak trans-Atlantik dan memicu kemarahan publik serta tuntutan akan perubahan. 

Kasus ini merupakan titik balik dalam sejarah gerakan abolisionis, dan membuka jalan bagi disahkannya Undang-Undang Penghapusan Perdagangan Budak pada tahun 1807, yang menghapuskan perdagangan budak di seluruh Kerajaan Inggris.

Saat ini, Zong dikenang sebagai salah satu momen paling kelam dalam sejarah perdagangan budak transatlantik. Hal ini menjadi pengingat yang kuat akan perlunya menghadapi warisan perbudakan dan terus berjuang melawan segala bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan dalam catatan sejarah.