Mitologi Yunani: Kisah Kejatuhan Icarus yang Melampaui Batas Manusia

By Ricky Jenihansen, Kamis, 31 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Kisah tragis Icarus dalam mitologi Yunani, ia jatuh karena terbang terlalu dekat dengan matahari. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Icarus adalah salah satu tokoh dalam mitologi yang sangat terkenal yang memesona, sebagai simbol keangkuhan dan kepercayaan diri. Keangkuhan Icarus itulah yang nantinya akan berujung pada konsekuensi yang tragis.

Kisah Icarus adalah legenda dala mitologi Yunani yang membuat orang-orang terpesona karena keinginan Icarus untuk melampaui batas-batas manusia. Meski Icarus adalah tokoh kecil dalam mitologi Yunani, tetapi kisahnya dikenal luas.

Icarus adalah putra dari perajin ternama bernama Daedalus. Icarus dan ayahnya Daedalus dikurung di Kreta dan mencoba kabur dengan cara terbang menggunakan sayap buatan Daedalus.

Daedalus terkenal karena karyanya di istana Raja Minos dari Kreta. Daedalus juga seorang pematung dan arsitek ulung, dan keterampilannya sangat dikagumi oleh rekan-rekannya.

Kisah Daedalus dan Icarus dalam mitologi Yunani adalah kisah seorang ayah dan anak yang menggunakan sayap untuk melarikan diri dari pulau Kreta.

Namun karena kesombongannya, Icarus malah jatuh dari langit ketika lilin yang mengikat sayap ke tubuhnya meleleh akibat panas matahari.

Kisah Icarus dimulai di KretaLegenda mitologi Yunani tentang Icarus terkait erat dengan sejumlah narasi lain yang berpusat di Kreta. Kreta adalah tempat Daedalus bekerja sebagai perajin dan membangun labirin untuk mengendalikan Minotaur yang ditakuti.

Minotaur adalah anak istri Minos, Pasiphae yang telah jatuh cinta pada banteng Kreta. Minotaur adalah makhluk berkepala banteng dan berbadan manusia.

Patung Marmer Theseus Mengalahkan Minotaur, Tuileries Gardens, abad ke-19, (Public Domain)

Untuk menampung makhluk ini, Daedalus ditugaskan Raja Minos untuk membangun sebuah labirin, sebuah struktur mirip labirin.

Kejatuhan Icarus nantinya, sebenarnya dimulai karena rencana dan pembuatan sayap oleh ayahnya. Icarus yang menderita akibat kesalahan yang dilakukan oleh Daedalus.

Daedalus bekerja sebagai perajin di Athena bersama dengan seorang pembantu terampil bernama Talus. Di saat marah dan cemburu, Daedalus mendorong Talus dari batu Acropolis dan membunuhnya.

Narasi tersebut mungkin sedikit berbeda dalam beberapa versi. Seperti dalam beberapa catatan Dewi Athena, ia mengubah muridnya menjadi seekor burung dan menyelamatkannya.

Daedalus, yang kini dituduh melakukan pembunuhan, terpaksa mencari perlindungan di Kreta. Sesampainya di pulau Minotaur, Dedalus memulai hidup baru dengan bekerja di istana Raja Minos.

Ia menikah dengan Naucrate, seorang budak, yang nantinya melahirkan Icarus. Naucrate dalam beberapa versi juga dikisahkan mendampingi Daedalus dan Icarus yang dipenjara nantinya.

Di bawah perintah Raja Minos, Daedalus diminta untuk membuat ruang di mana Minotaur bisa ditampung. Namun alih-alih membuat sel penjara, Dedalous memutuskan bahwa labirin yang rumit akan menjadi tempat terbaik untuk menyembunyikan monster itu.

Labirin itu adalah konstruksi yang sempurna sehingga mereka yang memasuki labirin tidak dapat keluar. Namun, keberadaan Minotaur merupakan rahasia bagi sebagian besar penduduk pulau.

Raja Minos ingin monster itu tetap menjadi rahasia, sehingga raja mengurung Daedalus dan keluarganya agar keberadaan Minotaur tidak pernah terungkap.

Dedalus menyusun rencana pelarian yang tidak memerlukan melintasi darat atau laut. Satu-satunya cara yang mungkin untuk meninggalkan pulau itu adalah dengan terbang.

Oleh karena itu, Dedalus mengumpulkan bulu burung yang dengan cerdik ia ubah menjadi sayap. Ia menggunakan lilin menyatukan bulu-bulu burung tersebut.

Icarus dalam mitologi Yunani adalah personifikasi keangkuhan dan kepercayaan diri berlebihan. (Public Domain)

Daedalus akhirnya berhasil membuat sepasang sayap untuknya dan sepasang sayap lainnya untuk Icarus, putranya.

"Jangan terbang terlalu dekat dengan matahari, ketika saatnya untuk melarikan diri tiba," Dedalus memperingatkan Icarus untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari.

Daedalus juga memperingatkan agar Icarus juga tidak terbang terlalu dekat dengan perairan. Karena jika terlalu dekat dengan perairan, mereka akan dilihat oleh pasukan minos dan ditembaki.

Namun demikian, anak laki-laki yang tidak patuh itu tidak menuruti ayahnya dan malah jatuh ke laut. Lilin di sayapnya meleleh dan hancur setelah terbang terlalu dekat dengan matahari.

Akibatnya bulu-bulu di sayapnya meleleh dan Ikaros pun terjatuh ke laut dan mati tenggelam. Untuk mengenangnya, laut tersebut dinamai Laut Ikaria dan pulau di dekatnya dinamai pulau Ikaria.

Pulau Ikaria saat ini adalah sebuah pulau sekaligus negara dengan pengakuan terbatas di Yunani. Pulau ini terletak di bagian selatan Yunani dengan luas sekitar 154 km persegi.

Pelarian Icarus mungkin dipandang sebagai kisah keseimbangan, kesetimbangan, dan moderasi. Melarikan diri dengan aman berarti menyeimbangkan risiko terbang terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Jika terbang terlalu tinggi, lilin yang menyatukan sayap akan meleleh, sedangkan jika terbang terlalu rendah, sayap akan terbebani oleh cipratan air. Keduanya akan berisiko.

Mitos tersebut memperingatkan terhadap pencarian kepuasan instan yang tidak perlu. Seperti Icarus ketika sudah terbang dan merasa seperti Dewa dan terbang lebih tinggi mendekati matahari.

Jadi, ini menyoroti konsep sophrosyne, sebuah istilah yang mengacu pada pemeliharaan pikiran yang sehat. Istilah itu juga menyiratkan tingkat pengendalian diri yang dipandu oleh pengetahuan dan keseimbangan.