Aturan Unik saat Bertemu dengan 'Putra Langit' di Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Kamis, 31 Agustus 2023 | 13:01 WIB
Kaisar Tiongkok dikenal sebagai Putra Langit. Untuk bertemu dengannya di istana Kekaisaran Tiongkok, ada sejumlah aturan yang harus diikuti. (The Metropolitan Museum of Art, New York)

Pejabat juga bisa meminta izin ketika kebutuhan fisiologis muncul. Jika pejabat merasa pusing atau tidak dapat berdiri tegak, rekan-rekannya dapat membawanya keluar istana. Hal itu diungkap dalam Menurut Records of the Emperor Taizu of Ming.

Mungkin tidak mengherankan, para pejabat sering kali melewatkan pertemuan pagi itu. Kaisar Xianzong dari Dinasti Ming rupanya memperhatikan berkurangnya jumlah peserta pertemuan paginya. Ia pun memerintahkan penyelidikan.

Para penyelidik menemukan 1.118 pejabat melewatkan pertemuan tersebut, banyak dari mereka mengaku sakit. Kaisar segera menghukum mereka semua dengan kerja paksa.

Berlutut

Banyak drama TV, banyak adegan di mana para pejabat yang berbakti bersujud kepada penguasa mereka. Mereka meneriakkan “Hidup Kaisar!” setiap kali mereka bertemu. Namun kenyataannya, ada aturan seputar berlutut dalam periode waktu yang berbeda.

Pada Musim Semi dan Musim Gugur dan periode Negara-negara Berperang, para pejabat akan bersujud di depan raja mereka untuk menunjukkan rasa hormat. Penguasa kemudian akan membungkuk sebagai balasannya. Dan kemudian mereka berdua akan berlutut untuk berbicara.

Kaisar Tiongkok disebut juga Putra Surgawi. Di dunia, mereka menjadi wakil dewa untuk umat manusia. (Granger )

Pada Dinasti Han, politisi Shusun Tong membuat sistem ritual baru untuk bertemu dengan pendiri dinasti tersebut, Liu Bang. Shusun ingin para pejabat menjadi lebih hormat. Mereka akan bersujud (berlutut dan menyentuhkan dahi ke tanah) kepada kaisar. Tapi kaisar tidak lagi harus membalasnya.

Kemudian, berlutut pada pertemuan pagi hari dengan kaisar dilarang pada masa Dinasti Song (960 – 1279), dengan ancaman penurunan pangkat atau denda. Pada Dinasti Qing, para pejabat kembali berlutut di hadapan kaisar, tetapi prosedurnya rumit.

Mereka perlu bersujud tiga kali dan membenturkan kepala mereka ke tanah tiga kali setiap kali sujud. Berdasarkan Anthology of Petty Matters During the Qing, negarawan dan diplomat Li berlatih berlutut dan bersujud tiga kali sehari. Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan untuk bertemu dengan Ibu Suri Cixi di hari ulang tahunnya.

Sebagai titisan dewa di bumi, Kaisar Tiongkok dihormati dan diperlakukan bak dewa. Karena itu, sejumlah aturan pun ditetapkan dan harus diikuti saat bertemu dengannya.