Sementara itu, kaisar dan istananya berada di Ravenna (ibukota Kekaisaran Romawi Barat sejak tahun 402 Masehi).
Ia tidak terkena dampak langsung dari pengepungan Alaric. Karena itu, kaisar tidak berbuat banyak membantu penduduk Roma yang menderita.
Pada tahun 409 Masehi, pengepungan tersebut mereda ketika penduduk Roma setuju untuk membayar uang tebusan kepada Alaric dan anak buahnya.
Menurut catatan Zosimus, disepakati bahwa Roma harus memberikan 5.000 pon emas, 30.000 perak, 4.000 jubah sutra, 3.000 bulu domba merah, dan 3.000 pon lada.
Serangan kedua Raja Alaric di Roma
Pada tahun 410 Masehi, Alaric menyerang Roma untuk kedua kalinya. Sayangnya, karya Zosimus tidak bertahan.
Kemudian, penjarahan Roma oleh Raja Alaric, yang konon merupakan bagian terakhir dari karya Zosimus, kini hilang.
Kutipan yang diambil dari seorang penulis Renaisans menunjukkan bahwa Alaric mengepung Roma selama 2 tahun. Ia akhirnya menggunakan taktik 'Kuda Troya' untuk merebut kota tersebut.
Namun, alih-alih kuda kayu raksasa, hadiah dari Visigoth adalah 300 pemuda yang sangat kuat dan berani. Pemuda-pemuda itu diberikan kepada bangsawan Romawi sebagai hadiah.
Banyak fokus yang diberikan pada perilaku Visigoth selama Penjarahan Roma. Jordanes, misalnya, menulis bahwa atas perintah tegas Alaric, mereka hanya menjarahnya dan tidak membakar kota.
Mereka juga tidak menyebabkan kerusakan serius pada tempat-tempat suci.
Kematian Raja Alaric dan misteri makamnya